Twitter Batalkan Kebijakan Misinformasi tentang Covid-19
Efektif 23 November 2022, Twitter tidak lagi memberlakukan kebijakan informasi menyesatkan terkait Covid-19
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
![Twitter Batalkan Kebijakan Misinformasi tentang Covid-19](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-twitter-neww-bunga.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Twitter mengumumkan pihaknya telah membatalkan kebijakan yang ditujukan untuk mengatasi informasi yang salah terkait dengan Covid-19 di platform media sosial.
Dikutip dari Reuters, langkah itu dilakukan di tengah kekhawatiran akan kemampuan Twitter untuk melawan informasi yang salah setelah memecat sekitar setengah dari stafnya, termasuk mereka yang terlibat dalam moderasi konten di bawah pemimpin barunya yakni Elon Musk.
"Efektif 23 November 2022, Twitter tidak lagi memberlakukan kebijakan informasi menyesatkan terkait Covid-19," menurut pembaruan di halaman blognya.
Saat awal munculnya pandemi Covid-19, platform tersebut telah menerapkan sejumlah tindakan, termasuk label dan pesan peringatan pada tweet dengan informasi yang disengketakan tentang krisis kesehatan dan kerangka kerja untuk meminta pengguna menghapus tweet yang mengajukan klaim palsu terkait dengan vaksin.
Facebook dan Youtube hingga saat ini juga menggunakan langkah serupa yang telah diterapkan sebelumnya oleh Twitter.
Baca juga: Twitter Diam-diam Ubah Kebijakan Soal Covid-19, Elon Musk: Jadi Arena Kebebasan Berbicara
Sebelumnya, Elon Musk telah berhasil mengakuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS dan bergerak cepat untuk memulai sejumlah perubahan pada produk dan stafnya.
Akhir Oktober lalu dia mengatakan bahwa dia akan membentuk dewan moderasi konten dengan sudut pandang yang sangat beragam.