Resesi Global di Depan Mata, Ini Inovasi yang Disiapkan Para Pelaku Industri Telekomunikasi
Sementara di 2023, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,6 persen hingga 5,3 persen melebihi rata-rata pertumbuhan
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di acara BUMN Startup Day 2022 bulan September lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, perekonomian dunia akan menghadapi resesi di tahun 2023 sebagai ekses perang Rusia dan Ukraina yang memicu krisis energi dan pangan serta tingginya laju inflasi.
Sementara itu data Bank Indonesia menyatakan, perekonomian Indonesia diperkirakan masih bisa tumbuh di atas 5 persen atau 5,2 persen di 2022 karena ditopang oleh konsumsi dalam negeri yang terus mendukung pemulihan ekonomi.
Sementara di 2023, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,6 persen hingga 5,3 persen melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. Bahkan jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi negara berkembang.
Baca juga: Setahun Melantai di Bursa, Ini Empat Pencapaian Mitratel di Bisnis Infrastruktur Telko
Vice President Area Account Management Telkomsel Samuel Pasaribu mengatakan memasuki tahun 2023 ada banyak tantangan di berbagai sektor industri utamanya Telekomunikasi karena adanya perubahan iklim ekonomi. Telkomsel mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan dan peluang di tahun depan.
"Telkomsel mengedepankan komitmen yang sama untuk terus lampaui batas dan bergerak maju dalam memberdayakan Indonesia di tahun 2023 dan memastikan keberlanjutan roadmap perusahaan untuk menghadapi seluruh tantangan dan peluang tersebut dengan terus berinovasi menghadirkan ragam solusi produk dan layanan yang customer centric melalui penguatan tiga pilar digital," ujarnya saat menjadi pembicara di seminar Selular Digital Telco Outlook (SDTO) 2023 yang diselenggarakan Selular Media Network di Park Regis Arion Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).
Tiga pilar yang dimaksud Samuel Pasaribu adalah sebagai penyedia Digital Connectivity, Digital Platform dan Digital Service.
"Sebagai penyedia Digital connectivity Telkomsel akan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas hingga kualitas jaringan dengan menghadirkan konektivitas digital 4G/LTE dan 5G yang merata dan setara hingga pelosok negeri," ujarnya.
Pihaknya juga menghadirkan ragam paket broadband yang sesuai dengan kebutuhan dan katakter pelanggan, serta memberikan value lebih yang ditunjang dengan layanan bernilai tambah yang semakin mendukung kebutuhan konektivitas digital masyarakat dalam mundukung ragam aktivitas kesehariannya.
Sebagai penyedia digital platform, pihaknya juga terus berinovasi memberikan pengalaman seamless bagi pelanggan dalam mengakses produk dan layanan unggulan.
Baca juga: SpaceX Luncurkan 2 Satelit Telekomunikasi ke Orbit dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral
Sementara, sebagai penyedia Digital Service Telkomsel akan terus memperluas portofolio lini bisnis digitalnya dengan menghadirkan inovasi layanan lintas sektor industri untuk mengakselerasi terbukanya lebih banyak peluang serta kemudahan inovasi dalam pemanfaatan teknologi digital terkini, yang akan memperkuat ekosistem dan industri digital Indonesia dan dapat memberi dampak signifikan dalam penguatan perekonomian digital di Indonesia.
Di kesempatan yang sama, Group Head Solutions Architect & Development, Aun Abdul Wadud mengatakan selama lima tahun ke belakang, XL Axiata berhasil mempertahankan pertumbuhan bisnisnya di tengah banyaknya tantangan. Baik secara industri maupun secara global seperti adanya Pandemi Covid-19 yang berlangsung dari tahun 2020 hingga saat ini.
"Untuk dapat terus bertumbuh, di tahun 2023 perusahaan akan fokus kepada tiga pilar pertumbuhan. Kami akan terus meningkatkan penawaran Convergence sesuai dengan visi perusahaan," ujar Aun.
"Convergence kami akan berfokus pada dua segmen yaitu keluarga dan bisnis (solusi terpadu untuk SME). Kami juga akan terus mengembangkan infrastruktur jaringan demi mendukung kualitas layanan yang lebih baik lagi. Kepuasan pelanggan tetap menjadi salah satu fokus utama kami sebagai hal yang membedakan kami dengan operator lain," imbuhnya.
Direktur Penataan Sumber Daya Kementerian Kominfo Dr Denny Setiawan mengatakan pada tahun 2023, tantangan bangsa Indonesia akan semakin kompleks dengan kondisi perekonomian global yang masih tidak pasti. Meski demikian pemerintah optimis bangsa ini mampu melewatinya.
"Kami optimis dengan kolaborasi dan sinergi dari para stakeholder serta inovasi dari anak bangsa yang kreatif bisa jadi solusi. Selain akan memperkuat lokal konten Indonesia, juga akan membantu kondisi perekonomian Indonesia untuk terus bertumbuh," ujarnya.
Selular Digital Telco Outlook (SDTO) 2023 mengundang sejumlah pelaku bisnis digital dan telekomunikasi dan terbagi dalam dua sesi.
Baca juga: Sukses Uji Coba Layanan, Telkom Amankan Kualitas Infrastruktur Telekomunikasi Jelang G20 Summit 2022
Narasumber lainnnya adalah GH Enterprise Commercial XL Axiata, Triwahyuningsih; President Director ZTE Indonesia, Richard Liang. Lalu Country Director Ciena Communication, Judi Hartono; Head of Digital Banking, Branchless and Partnership CIMB Niaga, Lusiana Saleh; Chief Strategy Officer Erajaya Digital, Eric Lee; EVP Cloud & Data Center Telkomsigma, Navyta M. Siregar Malonda; dan Direktrur Utama FWD Insurance, Anantharaman Sridharan.
Diskusi sesi pertama dimoderatori Heru Sutadi, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute.
"Seperti gelaran sebelumnya, Digital Telco Outlook 2023, menampilkan beragam presentasi yang menggugah pemikiran dari para pemimpin industri. Para pemimpin industri ini akan berbagi pengalaman tentang upaya transformasi dan kolaborasi, menggarap new business sesuai dengan ekosistem digital yang berkembang saat ini," kata CEO Selular Media Network, Uday Rayana.
Uday menjelaskan, banyak gagasan yang menarik dari para pemimpin industri untuk menghadapi tantang tahun 2023 di tengah resesi global. Pemikiran-pemikiran tersebut membuahkan inovasi dari beragam industri untuk tetap kuat meski adanya badai resesi global.