Usai PHK Massal, JD.ID Tutup Layanan JDL Express
Mengutip dari laman web JDL Express Indonesia, perusahaan telah secara resmi menonaktifkan layanan registrasi pengguna baru per 1 Januari 2023.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu perusahaan e-commerce yakni JD.ID, dikabarkan telah menutup layanan logistik mereka, yakni JDL Express Indonesia pada Januari 2023.
Mengutip dari laman web JDL Express Indonesia, perusahaan telah secara resmi menonaktifkan layanan registrasi pengguna baru per 1 Januari 2023.
"Info penonaktifan layanan registrasi JDL Express Indonesia. Per 1 Januari 2023 JDL Express Indonesia menonaktifkan layanan registrasi untuk pengguna baru," ucap manajemen JDL Express dalam website resminya, Senin (23/1/2023).
Baca juga: JD.id Sampaikan Pesan kepada Eks Karyawan, Terima Kasih Atas Dedikasi dan Kerja Kerasnya
Tribunnews mencoba menghubungi manajemen JD.ID terkait detail penonaktifan layanan JDL Express, namun tidak ada jawaban resmi.
Sementara itu, seperti mengutip Tech in Asia, JD.ID yang merupakan perusahaan patungan antara perusahaan e-niaga China JD.com dan Provident Capital, akan menutup cabang logistiknya, JDL Express Indonesia, pada 22 Januari, menurut pengumuman di situs webnya.
Baca juga: JD.ID Bantah Cuitan PHK 85 Persen Karyawan: yang Benar 30 Persen
Wacana penutupan layanan JDL Express ini muncul setelah sebuah laporan mengatakan JD.com berencana untuk keluar dari Indonesia dan Thailand pada awal 2023.
JD.com dilaporkan sedang mencari calon investor untuk membeli bisnisnya di kedua negara tersebut setelah mencatatkan kerugian di pasar tersebut.
Pada Desember 2022, JD.ID merumahkan 30 persen stafnya, atau sekitar 200 karyawan, mengingat adanya tantangan bisnis yang berubah dengan cepat akhir-akhir ini sebagai alasan di balik keputusan tersebut.
JDL Express, sebelumnya dikenal sebagai J-Express, memiliki 11 gudang, lebih dari 250 drop point, dan lebih dari 3.000 kurir sebelum mengumumkan penutupan.