Startup Layanan Pesan Antar Zomato Resmi Hengkang dari Indonesia
Zomato resmi hengkang dari Indonesia melalui sebuah banner pengumuman yang dipajang perusahaan di website-nya, Kamis (9/2/2023).
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Unicorn foodtech asal India, Zomato, resmi hengkang dari Indonesia melalui sebuah banner pengumuman yang dipajang perusahaan di website Zomato.com pada Kamis (9/2/2023).
Dalam pengumuman tersebut Zomato menjelaskan, perusahaan tak akan lagi melayani konsumen untuk mencari referensi tempat makanan atau restoran terfavorit di wilayah Indonesia.
"Saatnya untuk mengucapkan perpisahan! Kehadiran kami di Indonesia merupakan perjalanan yang hebat, tetapi sayangnya kami harus menghentikan operasi kami di sini!," tulis Zomato.
Zomato tak menjelaskan alasan di balik tutupnya layanan operasi mereka di Indonesia.
Menurut informasi yang beredar, penutupan dilakukan lantaran Zomato mulai kehilangan pelanggan akibat gagal bersaing dengan platform pesan makanan online lainnya di Indonesia.
Kondisi tersebut kian diperparah dengan terpukul industri kuliner sejak awal pandemi.
Di India misalnya, Zomato dan saingannya Swiggy mengalami penurunan pendapatan yang selama beberapa tahun terakhir akibat ketakutan masyarakat akan virus corona.
Meski kini pembatasan Covid telah dicabut sebagian negara, namun hal tersebut tak lantasmembuat pendapatan Zomato melesat.
Alasan ini menjadi penyebab tutupnya layanan Zomato demi menekan pembengkakan biaya ditengah ancaman krisis.
Kehadiran Zomato di Indonesia
Memulai debutnya pada November 2013 lalu, kehadiran Zomato di Indonesia sempat menarik perhatian publik.
Ramainya pengunjung yang menyerbu layanan ini membuat salah satu perusahaan investasi asal Singapura Temasek Holdings kepincut untuk menyuntikan pendapatan sebesar 3,25 miliar dolar AS pada Zomato.
Baca juga: Nyerah, Uber Putuskan Jual Uber Eats ke Zomato yang Jadi Rivalnya
Selain itu Zomato juga sukses mendapat sejumlah tawaran pendanaan termasuk dari dana modal ventura asal Asia yakni Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund.