Curhat Pusing Urus Twitter, Elon Musk Mulai Cari CEO Baru
Kepala Eksekutif Twitter Elon Musk mengumumkan rencana pengangkatan pimpinan baru untuk menggantikan tugasnya mengurus platform
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Kepala Eksekutif Twitter Elon Musk mengumumkan rencana pengangkatan pimpinan baru untuk menggantikan tugasnya mengurus platform berlogo burung biru Twitter.
"Entahlah, saya kira akhir tahun ini adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan seseorang untuk menjalankan perusahaan karena saya pikir Twitter harus dalam posisi stabil," kata Musk lewat cuitan di akun Twitter pribadinya pada Rabu (15/2/2023).
Cuitan tersebut dilontarkan Elon Musk setelah pihaknya menghadapi serangkaian tekanan dan ujaran pasca mengakuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS pada akhir Oktober tahun lalu.
Baca juga: Tunggakan Tagihan Twitter Tembus 1,9 Juta Dolar AS, Elon Musk Kembali Tuai Gugatan
Dalam akun pribadinya Musk berulang kali mengeluh kesulitan mengurus platform sosial media berlogo burung biru itu, terlebih usai sederet kebijakan - kebijakan kontroversialnya mendapat banyak kecaman dari netizen maupun para investor.
Hingga para pengiklan besar hengkang dari Twitter dan membuat Elon Musk merugi serta mengalami penyusutan kekayaan sebesar 182 miliar dolar AS hanya dalam kurun waktu satu tahun.
"Saya perlu menstabilkan organisasi dan memastikannya Twitter berada di tempat yang sehat secara finansial dan peta jalan produk ditata dengan jelas," terang Musk di acara World Government Summit di Dubai.
Rencana kemunduran Musk dari kursi CEO Twitter, sebenarnya telah lama direncanakan miliarder kondang ini. Bahkan pasca akuisisi Musk berniat mengurangi waktunya di Twitter dan mulai fokus ke bisnisnya yang lain.
Lewat jajak pendapat atau polling yang dirilisnya pada Desember tahun lalu, Musk juga meminta para pengikutnya untuk menentukan apakah ia harus mundur atau bertahan dari jabatannya sebagai CEO Twitter.
Ramainya antusias netizen yang menanggapi pertanyaan Elon Musk membuat polling itu diserbu 10.500 pengguna Twitter hanya dalam sehari. Dari responden sebanyak itu, 56,3 persen menghendaki Musk mundur dari Twitter. Sementara sisanya 44,7 persen meminta dia untuk bertahan, seperti yang dikutip dari Al Jazeera
Baca juga: Rugi Bandar, Aset Bitcoin Elon Musk Menyusut 34 Juta Dolar AS
Sederet nama yang diyakini cocok sebagai pimpinan baru Twitter, menggantikan tugas Elon Musk perlahan mulai bermunculan hingga menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Diantaranya seperti David Sacks, pendiri PayPal sekaligus Sriram Krishnan pebisnis kondang asal Amerika-Afrika Selatan.
Meski Musk belum memutuskan kapan perubahan kepemimpinan ini akan dilakukan Twitter, namun miliarder kondang ini berjanji untuk mempercepat proses seleksi calon kandidat CEO baru Twitter sebagai bentuk loyalitasnya atas jawaban dari polling netizen.