Raih Penghasilan Rp 29,2 T, XL Axiata Raup Laba Bersih Rp 1,1 Triliun Tahun Lalu
Sementara itu, total pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 26,6 trilun, atau 91 % dari total pendapatan perusahaan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- PT XL Axiata Tk mencatat pertumbuhan bisnis yang lebih tinggi dari industri.
Total pendapatan XL Axiata sebesar Rp 29,2 triliun, tumbuh sebesar 9 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu (YoY), didukung penyediaan produk yang berkelanjutan dan kualitas jaringan yang mumpuni.
Sementara itu, total pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 26,6 trilun, atau 91 % dari total pendapatan perusahaan.
Baca juga: Indosat Bangun 11.400 BTS Baru Hingga 2025 untuk Jangkau Pedesaan
Sedangkan segmen percakapan dan SMS turun 19,66% yoy ke Rp 1,04 triliun di tahun 2022.
Pendapatan dari jasa interkoneksi dan jasa telekomunikasi lainnya tumbuh 43,31% menjadi Rp 1,36 triliun.
Kemudian segmen managed service menyumbang Rp 180,26 miliar dan teknologi informasi banyak Rp 31,47 miliar.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, sepanjang tahun 2022, industri telekomunikasi Indonesia diwarnai dengan persaingan yang cukup ketat, terutama pada periode kuartal keempat.
"Konsumsi data oleh pelanggan XL Axiata tetap kuat terutama didorong oleh streaming video, yang kami perkirakan akan terus berlanjut di tahun 2023. Selain itu, investasi kami yang masif dalam infrastruktur jaringan baik untuk perluasan atapun peningkatan kapasitas, digitalisasi, personalisasi layanan dan pengoptimalan penggunaan spektrum telah mampu meningkatkan pengalaman pelanggan sehingga mendorong mendorong meningkatnya trafik layanan,” kata Dian dalam keterangan persnya, Senin (20/2/2023).
Di sisi lain, emiten halo-halo ini menanggung diskon pendapatan senilai Rp 31,01 miliar atau melonjak 152,44% secara tahunan dari Rp 12,28 miliar di sepanjang 2021.
Baca juga: Dukung Percepatan Pembangunan di Wilayah IKN, XL Axiata Tambah 1.100 BTS 4G di Kalimantan
Adapun, laba yang diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih EXCL turun 13,85% secara tahunan menjadi Rp 1,1 triliun. Adapun akhir 2021, laba bersih EXCL mencapai Rp 1,28 triliun.
Sementara, jumlah aset EXCL tercatat naik dari Rp 72,75 triliun pada akhir tahun lalu menjadi Rp 87,277 triliun pada 2022. Nilai itu tumbuh 19,96% secara tahunan dari Rp 72,75 triliun di 2021.
(Yuliana Hema/Kontan)