69.117 Pengaduan Kejahatan Phising Masuk ke IDADX Hingga Maret 2023
Fauzi menyatakan, selama kuartal I 2023 terdapat 26.675 laporan phishing dimana sektor bisnis yang paling banyak menjadi sasaran yaitu media sosial.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) yang dikelola oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) menerima puluhan ribu pengaduan masyarakat mengenai kejahatan phishing di kuartal I 2023.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/4/2023), IDADX menyatakan, hingga 31 Maret 2023 terdapat 69.117 laporan tren phishing domain .id dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang dikumpulkan pada dashboard IDADX.
Deputi Bidang Pengembangan, Riset Terapan, Inovasi dan Teknik PANDI, Muhammad Fauzi mengatakan bahwa laporan ini merupakan kelanjutan dari laporan periode Q4 tahun 2022 yang sebelumnya telah disampaikan.
Baca juga: Soal Kejahatan Phising, Anggota Komisi I Minta Publik Waspada dan Lindungi Data Pribadi di Internet
“Laporan tren phishing Q1 2023 telah kami unggah pada website https://idadx.id yang bisa diakses oleh publik.
Kami akan terus memberikan laporan rutin kepada publik pada tiap kuartal, sehingga masyarakat dapat memantau dan mengetahui bagaimana perkembangan phishing dan dampaknya bagi masyarakat,” tutur Fauzi dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin, 17 April 2023.
Fauzi menyatakan, selama kuartal I 2023 terdapat 26.675 laporan phishing dimana sektor bisnis yang paling banyak menjadi sasaran yaitu media sosial.
“Laporan ini terus mengalami kenaikan yang cukup besar dari Q4 2022 yaitu sebesar 220 persen laporan phishing yang didominasi oleh laporan phishing dari https://s.id. Negara yang menghosting situs phishing domain .id sebagian besar berasal dari Indonesia, namun terdapat negara lain seperti United States, Austria, Singapura, dan lainnya,” pungkas Fauzi.
Fauzi juga menyampaikan bahwa saat ini ancaman phishing harus lebih diwaspadai karena banyak nama domain phishing yang menggunakan protocol HTTPS.
“Pelaku phishing dapat mengelabui korban dengan menggunakan protocol HTTPS agar masyarakat percaya bahwa domain tersebut terpercaya dan aman untuk diakses. Pada Q1 2023 terdapat sebanyak 99% domain phishing menggunakan protocol HTPPS,” terang Fauzi.
Baca juga: Google: Hacker Rusia dan China Lakukan Spionase dan Kampanye Phising di Ukraina
Selanjutnya Fauzi juga menjelaskan bahwa peningkatan phishing juga terdapat pada domain biz.id. “Domain biz.id juga mengalami peningkatan laporan phishing pada Q1 2023. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh peningkatan jumlah pengguna domain biz.id pada tahun 2022,” tutur Fauzi.
Pada kesempatan yang sama, Yudho Giri Sucahyo selaku Ketua PANDI juga menyampaikan bahwa IDADX adalah sebuah inisiasi untuk meningkatkan keamanan siber nasional dengan memfasilitasi respons global terhadap kejahatan internet di sektor pemerintah, penegakan hukum, industri, dan komunitas internet.
“IDADX didirikan sejak Agustus 2021 dan memiliki keanggotaan yang terdiri dari para registrar PANDI, namun tidak menutup kemungkinan kami akan membuka keanggotaan bagi lembaga/organisasi lainnya,” jelas Yudho.
Selanjutnya Yudho menjelaskan bahwa IDADX mengumpulkan data phishing dari beberapa sumber data, keanggotaan IDADX, laporan masyarakat, dan Internet Security Service Provider seperti netcraft, spamcop, dll.
Baca juga: Ratusan Juta Uang di Rekening Lenyap, 10 Warga Tulungagung Jadi Korban Phising
Selain itu, Yudho mengatakan bahwa IDADX juga mengumpulkan data dari APWG (Anti-Phishing Working Group), dimana IDADX sudah menjadi anggota sejak tahun 2021.
Yudho juga menjelaskan juga bahwa, PANDI telah menawarkan kepada komunitas pengelola nama domain regional Asia Pasifik yang berada dalam APTLD (Asia Pacific Top Level Domain) untuk mengembangkan platform Anti-Phishing yang digunakan dalam memerangi kejahatan phishing di Asia Pasifik.
“Dengan adanya IDADX ini, kami berharap nama domain .id yang telah mencapai 742.823 nama domain terdaftar per 31 Maret 2023 dapat semakin dipercaya oleh masyarakat. Kami juga akan meningkatkan fitur dan kinerja IDADX sehingga dapat memberikan informasi phishing yang lebih akurat untuk masyarakat,” ujar Yudho.