Saat Elon Musk Hapus Tanda Centang Biru Twitter, Paus Hingga Donald Trump Jadi 'Korban'
Penghapusan ini tidak segera diikuti dengan penyematan centang abu-abu yang ditetapkan Twitter pada akun untuk pemerintah.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES -- Aplikasi media sosial tersohor di dunia, Twitter mulai bersih-bersih.
Aplikasi milik orang terkaya dunia Elon Musk tersebut mulai menghapus tanda centang biru yang sebelumnya digunakan untuk menandakan akun terverifikasi.
Centang biru tersebut mulai menghilang dan puluhan tokoh tersohor pun jadi 'korban'.
Baca juga: Analisis Percakapan Twitter Jelang Idul Fitri, Topik Perjalanan Jadi Terpopuler
Sejumlah tokoh tersebut antara lain Paus Fransiskus, mantan Presiden AS Donald Trump, penyanyi Justin Bieber, Kim Kardashian, Beyonce, Bill Gates, pendiri Twitter Jack Dorsey.
Beberapa lembaga pemerintah termasuk akun resmi untuk Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi Amerika Serikat dan akun untuk beberapa kantor Pabean dan Patroli Perbatasan negara bagian juga kehilangan tanda centang biru.
Penghapusan ini tidak segera diikuti dengan penyematan centang abu-abu yang ditetapkan Twitter pada akun untuk pemerintah.
Peluncuran awal perubahan tampaknya cukup bermasalah, karena tanda centang biru menghilang dan muncul kembali di beberapa akun.
Perubahan yang membingungkan ini justru mengancam dengan menciptakan risiko peniruan yang lebih besar terhadap pengguna.
Hal tersebut berpotensi juga untuk menimbulkan kebingungan atas kebenaran informasi di platform.
“Meskipun kami telah kehilangan tanda centang kami, ini adalah akun twitter resmi USCIS. Harap berhati-hati terhadap akun palsu," tulis badan pemerintah itu, dikutip dari CNN Jumat (21/4/2023).
Baca juga: Bima Yudho Trending di Twitter usai Kritik Lampung, Sang Tiktokers Kini Dibela LBH Bandar Lampung
Segera setelah centang biru lama menghilang, beberapa pengguna mulai men-tweet berencana untuk meninggalkan Twitter.
Sebelumnya, Twitter mengatakan akan mengurangi tanda centang birunya yang diberikan berdasarkan sistem yang lama.
Agar tetap terverifikasi, pengguna harus membayar 8 dollar AS per bulan untuk bergabung dengan layanan langganan platform Twitter Blue.
Bos Twitter Elon Musk, yang melihat investasinya sebesar US$ 44 miliar di situs tersebut menyusut, sebelumnya berjanji untuk menyingkirkan apa yang dia gambarkan sebagai "sistem tuan & petani".
Baca juga: Elon Musk PHK 6.000 Staf Twitter, Hanya Pertahankan 1.500 Karyawan