Mengenal Intelligent Transport System, Teknologi Penentu Rekayasa Lalin Arus Mudik dan Balik Lebaran
Teknologi digital ini dapat memantau, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terkait kebijakan pengaturan lalu lintas kepada pemangku kepentingan.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di balik keputusan pengelola jalan tol dalam menentukan rekayasa lalu lintas jalan tol pada momen arus mudik dan arus balik Hari Hari idul Fitri 1444 Hijriah tahun 2023 ini, ada peran teknologi Intelligent Transport System (ITS).
Teknologi ini digunakan operator jalan tol terbesar, PT Jasa Marga (Persero) untuk mengatur rekayasa lalu lintas atau trafik kendaraan yang melintasi di ruas tol yang dikelolanya di arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Teknologi digital ini dapat memantau, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terkait kebijakan pengaturan lalu lintas kepada pemangku kepentingan dan akses informasi yang lebih mudah dan terkini kepada pengguna jalan.
Baca juga: Mulai Hari Ini! One Way Arus Balik Lebaran Periode 2, Ini Jadwal dan Rutenya
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menyampaikan, perusahaannya merupakan operator jalan tol pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi ITS ini melalui super-app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) yang digunakan Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC) untuk menjawab kebutuhan dalam pengelolaan pelayanan jalan tol yang terintegrasi sekaligus menjadi sumber dari pusat informasi lalu lintas.
Teknologi Decision Making untuk Pemangku Kepentingan Melalui Super-app JIDSuper-app JID yang merupakan perwujudan sistem ITS memiliki beberapa fungsi yakni:
1. Advanced Traffic Management System (ATMS) untuk memantau kondisi dan situasi lalu lintas melalui peta digital yang terintegrasi dengan seluruh peralatan informasi dan komunikasi di seluruh ruas jalan tol Jasa Marga.
Sistem ini didukung dengan 1.900 CCTV yang tersebar di setiap 500 meter di ruas jalan tol, 65 analytics CCTV, 52 traffic counting dan jaringan fiber optics.
2. Incident Management System (IMS) untuk memberikan notifikasi terkait gangguan lalu lintas, rekayasa lalu lintas dan kegiatan pemeliharaan jalan tol.
Sistem ini didukung oleh 31 sensor dan 14 cctv untuk memantau water storage di area sekitar jalan tol, serta 3 anemometer untuk memantau kecepatan angin di Jalan Tol Bali Mandara.
3. Road Safety and Traffic Violation untuk memantau kendaraan yang melebihi batas atas kecepatan dan beban muatan yang melewati jalan tol, yang didukung oleh 26 Speed Camera dan 7 unit Weigh in Motion.
4. Electronic Toll Collection System untuk memantau transaksi gerbang tol secara real time.
5. Intelligent Tollroad Maintenance System (ITMS) untuk mengelola aset infratruktur dan pemeliharaan jalan tol, yang didukung oleh Hawkeye, kendaraan yang dilengkapi dengan perangkat khusus untuk mengumpulkan data teknis perkerasan jalan dan jembatan di ruas tol (ketidakrataan, kekesatan, dan kelendutan)
Advanced Traveler Information System (ATIS) untuk memberikan informasi mengenai kondisi lalu lintas dan rest area di jalan tol kepada pengguna jalan melalui 204 Dynamic Message Sign (DMS) yang tersebar di seluruh jalan tol Jasa Marga Group, One Call Center 14080, dan Aplikasi Travoy.
“Sistem tersebut mengintegrasikan seluruh peralatan informasi dan komunikasi di Jalan Tol Jasa Marga Group, yang menghasilkan data dan informasi yang kemudian dianalisa oleh sejumlah Expert Talent di Jasa Marga untuk dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pengambil keputusan. Hal ini yang membuat Jasa Marga menjadi operator jalan tol dengan sistem pengolah data lalu lintas jalan tol terlengkap dan terpadu di Indonesia,” ujar Subakti dalam keterangan tertulis yang dikutip hari ini, Sabtu, 29 April 2023.