Pelanggan Telkomsel Kecewa, Nomor Reguler Migrasi Secara Otomatis ke Halo Tanpa Persetujuan
Kartu Halo adalah salah satu produk kartu SIM pascabayar yang ditawarkan oleh Telkomsel.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah seorang pelanggan Telkomsel mengaku kecewa berat atas layanan yang dinilai buruk dari perusahaan seluler tersebut.
Dalam sebuah video yang beredar di Twitter, pelanggan yang merupakan Pria berkacamata tersebut mengungkapkan bahwa kartu Telkomsel miliknya bermigrasi secara otomatis ke Halo.
Padahal, dirinya tidak pernah mendapatkan pesan konfirmasi dari Customer Service Telkomsel.
Baca juga: FMC Disetujui, Telkomsel Fokus Perkuat Bisnis Broadband TelkomGroup
Sebagai informasi, Halo adalah salah satu produk kartu SIM pascabayar yang ditawarkan oleh Telkomsel.
Tak hanya sampai di situ, tagihan bulanan dikeluhkannya juga mengalami peningkatan.
Adanya hal tersebut, ia pun langsung mendatangi Gerai Telkomsel di sebuah Mall di Tangerang Selatan. Namun, jawaban Customer Service Telkomsel tidak sesuai harapan.
Sang Customer Service justru mengatakan, nomor Halo tidak dapat kembali bermigrasi ke nomor Telkomsel reguler.
Jika dipaksakan, nomor Telkomsel yang dimaksud akan mati, alias tidak dapat aktif kembali.
"(Nomor SIM) telepon gua biasa reguler yang bayar bulanan, tiba-tiba ditawarkan untuk jadi (pelanggan) Halo, pindah migrasi ke Halo. Tagihan gua bulan Maret itu masih Rp133.200. Tanpa izin tanpa apa, bulan April itu jadi Rp143.225, dan oke masih gua bayar," ujar Pria tersebut dalam video yang beredar, dikutip Sabtu (3/6/2023).
"Dan pada saat gua tanya ke Customer Service, itu katanya migrasi secara otomatis. Otomatis darimana? Pemberitahuan aja enggak, confirm Telkomsel itu nggak ada, baik itu SMS atau telpon ke HP gua. Itu nggak ada sama sekali. Ini sama aja ngerampok," sambungnya.
Pria tersebut menyayangkan betul layanan Telkomsel. Ia sebenarnya tak mempermasalahkan tarif yang naik.
Tetapi ia menyoroti adanya proses migrasi yang secara 'diam-diam' dilakukan Telkomsel, tanpa adanya persetujuan pelanggan.
"Nomor itu adalah bisnis, nomor itu adalah usaha, kerjaan kita, duit kita ada di situ. Rekanan kita semua ada di situ. Enggak mungkin diganti nomornya, handphone boleh diganti tapi kan kalo nomor telpon kan enggak bisa," paparnya.