Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

ChatGPT Dinilai Bisa Dimanfaatkan untuk Keterampilan Digital, Apa Saja Fungsinya?

Para ahli di dunia digital menilai ChatGPT bisa dimanfaatkan untuk keterampilan digital.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
zoom-in ChatGPT Dinilai Bisa Dimanfaatkan untuk Keterampilan Digital, Apa Saja Fungsinya?
Handout/IST
Webinar Literasi Digital di wilayah Bali, Nusa Tenggara dan sekitarnya mengusung tema Pemanfaatan ChatGPT untuk Keterampilan Digital. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Para ahli di dunia digital menilai ChatGPT bisa dimanfaatkan untuk keterampilan digital.

Karena itu, penting bagi pengguna internet untuk mulai mengikuti perkembangan ChatGPT.Chat GPT atau Chat Generative Pre-trained Transformer merupakan chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI yang dikenal sebagai revolusi di dunia teknologi di mana kemampuan utamanya berfungsi sebagai asisten pribadi.

Founder Yayasan Komunitas Open Source Arief Rama Syarif mengatakan individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu memahami pengetahuan dasar aplikasi, seperti ChatGPT.

ChatGPT, jelasnya, bisa membantu dalam banyak hal di banyak bidang.

"Seperti membantu pembuatan penulisan untuk blog dan unggahan media sosial, menyaring topik yang kompleks untuk pembaca, merencanakan perjalanan bisnis bahkan memprediksi biaya dan alur waktu sebuah proyek," ujar Arief saat webinar Pemanfaatan ChatGPT untuk Keterampilan Digital dikutip, Jumat (16/6/2023).

Menurutnya, ChatGPT juga bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan sulit, mengerjakan esai tugas matematika, serta mengerjakan coding.

"Namun perlu kamu ketahui selain keuntungan dapat menghemat waktu karna hasil kerja yang ditampilkan menyerupai manusia , ChatGPT sendiri juga memiliki kekurangan seperti pemahaman yang terbatas dan jawaban yang diberikan tidak selalu benar serta tidak bisa menggeser pekerja kreatif," ucapnya.

BERITA TERKAIT

Dalam pemaparannya, content creator Sophie Tobelly mengatakan etika digital diperlukan dalam penggunaan ChatGPT agar kita dapat terlindungi dan merasa nyaman dalam menggunakan teknologi tersebut.

"Di antaranya keamanan, privasi, transparansi, dan nilai-nilai etis dengan memerhatikan pondasi dasar otonomi, kebermanfaatan (beneficence), keadilan, serta tidak membahayakan (non-maleficence)," tutur Sophie.

ChatGPT, lanjut dia, dapat dikatakan mirip dengan Google namun lebih cepat dalam menjawab pertanyaan apa saja sehingga kita seolah berbicara dengan orang yang smart layaknya sebuah robot.

Namun yang perlu diterapkan pada penggunaan ChatGPT adalah bertindak etis dalam membuat konten digital yang bermanfaat, mengadaptasi jawaban dengan konten yang akan dibuat, tidak mengadopsi 100 persen dari ChatGPT, serta menganalisis kebutuhan jawaban atas sebuah pertanyaan.

"Oleh karena itu, kesadaran dan tanggung jawab harus selalu ada di ruang lingkup etika agar nilai kita sebagai manusia tetap terjaga," terangnya.

Baca juga: OpenAI Luncurkan Aplikasi ChatGPT untuk Pengguna iOS di 32 Negara

Dikesempatan yang sama Hartin Nur Khusnia selaku Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mataram/Ketua Korwil Aspikom NTB menyampaikan perangkat lunak ChatGPT walaupun sangat bermanfaat di era digitalisasi, ChatGPT juga memiliki risiko dalam penggunaannya.

"Berhati-hatilah terhadap penggunaan ChatGPT jangan memberi celah bagi pelaku cyber untuk mencuri atau mengambil data pribadi seperti identitas atau informasi keuangan yang dihasilkan dalam proses penggunaan model," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas