Searce Dilibatkan Menjaga Keamanan Data untuk Memerangi Serangan Siber
Fintech dituntut mampu mengelola data dan informasi untuk meningkatkan kualitas layanan, serangan siber.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi telah mengubah perilaku masyarakat yang semula konvensional menjadi digital.
Adanya peningkatan kebutuhan masyarakat yang menuntut akses layanan keuangan digital yang mudah, cepat, dan aman membuat Fintech harus memaksimalkan potensi teknologi.
Benedikta Satya, Country Director Searce di Indonesia mengatakan, fintech dituntut mampu mengelola data dan informasi untuk meningkatkan kualitas layanan, serangan siber, serta menjaga keamanan data pelanggan.
Baca juga: Perkembangan Teknologi Dorong Peningkatan Serangan Siber, Sektor Keuangan Jadi Incaran Phishing
"Data telah menjadi nafas bagi pengembangan bisnis dan banyak perusahaan yang menghasilkan, mengumpulkan dan menyimpan sejumlah besar data tetapi banyak terbuang sia-sia karena tidak memaksimalkan cara penganalisaan data," kata Benedikta saat pengumuman kerjasama dengan Kredivo di Jakarta, Rabu (21/6/2023).
Di sinilah, kata dia disrupsi teknologi dapat membantu perusahaan untuk memecah silo data dan analitik untuk membuat keputusan berdasarkan data dan mengatasi gangguan yang tidak dapat diprediksi seperti ledakan volume data, serangan siber, perubahan regulasi dan retensi pelanggan.
“Sebagai konsultan modern yang berfokus pada solusi cloud, kecerdasan buatan dan analitik data dan sangat senang telah menjadi bagian dari perjalanan digital transformasi Kredivo khususnya dalam hal strategi pengelolaan big data sehingga bersama dengan Kredivo berkomitmen untuk terus memperkuat keuangan digital Indonesia yang dipercaya akan mencapai 40 persen dari total transaksi ekonomi digital,” kata Benedikta.
Muhamad Rohman, Lead Data Infrastructure, Kredivo mengatakan, perilaku masyarakat yang semakin beralih ke digital dan fleksibilitas yang ditawarkan paylater, membuat metode pembayaran ini kian digemari dan implikasinya, data yang harus diolah serta dianalisis semakin banyak dan kompleks.
Di bidang teknologi finansial, kata dia kepercayaan merupakan aspek fundamental. Kurangnya literasi memungkinkan banyak terjadi modus seperti penyalahgunaan data yang berujung pada pemalsuan transaksi.
"Untuk itu, menjaga keamanan data para pelanggan merupakan prioritas utama. Kolaborasi dengan Searce ini semakin memperkuat layanan yang kami berikan untuk masyarakat, sehingga mereka dapat mengakses layanan keuangan secara lebih aman, efisien dan terjangkau,” kata Rohman.