YouTube Uji Coba Penonaktifan Video untuk Pengguna yang Gunakan Ad Blocker
YouTube tengah melakukan uji coba menonaktifkan video untuk para pengguna yang menggunakan fitur Ad Blocker. Uji coba ini akan dianggap serius.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - YouTube mulai melakukan uji coba penonaktifan video kepada para pengguna yang masih menggunakan fitur Ad Blocker.
YouTube saat ini tengah melakukan "eksperimen kecil" secara global kepada seluruh pemirsa dengan Ad Blocker.
Nantinya, para pengguna yang mengaktifkan fitur Ad Blocker akan menerima notifikasi izin iklan di YouTube atau mencoba YouTube Premium.
Notifikasi ini akan muncul setelah beberapa orang mulai memperhatikan prompt peringatan baru, bahwa pemutaran video dapat dihentikan.
Hal ini berlaku jika YouTube mendeteksi penggunaan alat pemblokiran iklan berulang kali.
Dikutip dari Android Authority, seorang Redditor Reddit_n_Me memperlihatkan peringatan dari YouTube tentang para pengguna yang mengaktifkan Ad Block.
Baca juga: Bermula dari Perangkat Smart Home, Sosok Superhero Bardion akan Nongol di YouTube
Dari peringatan tersebut, dituliskan bahwa pengguna yang telah menonton video sebanyak tiga kali dengan menggunakan Ad Block, akan dihentikan penayangan videonya.
"Sepertinya Anda mungkin menggunakan pemblokir iklan. Pemutaran video akan diblokir kecuali YouTube diizinkan atau pemblokir iklan dinonaktifkan," tulis peringatan tersebut.
Nantinya, para pengguna akan diberikan dua pilihan, meminta mereka untuk mengizinkan iklan di pemblokir iklan mereka atau membiarkan mereka membeli YouTube Premium.
Juru bicara Google, Oluwa Falodun kepada The Verge mengatakan, pendeteksian pemblokir iklan bukanlah hal baru.
Tak hanya YouTube, kata Falodun, penerbit lain secara teratur juga meminta pengguna untuk menonaktifkan pemblokir iklan.
Baca juga: YouTube Rambah Industri E-Commerce, Luncurkan Fitur Belanja Online Mirip TikTok Shop
"Kami sangat serius dalam menonaktifkan pemutaran, dan hanya akan menonaktifkan pemutaran jika pemirsa mengabaikan permintaan berulang kali untuk mengizinkan iklan di YouTube," kata Falodun.
"Jika pemirsa merasa telah salah ditandai karena menggunakan pemblokir iklan, mereka dapat membagikan umpan balik ini dengan mengeklik tautan di prompt," lanjutnya.
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa YouTube memperkuat pendiriannya terhadap pemblokir iklan.
Pihak YouTube menyebut bahwa semua tempat iklan tersebut sangat penting bagi pembuat konten untuk mendapatkan kompensasi atas konten mereka.
"Model yang didukung iklan YouTube mendukung ekosistem pencipta yang beragam, dan memberi miliaran orang secara global akses ke konten secara gratis dengan iklan," tulis pernyataan YouTube.
Baca juga: YouTube Stories Dihentikan Mulai 26 Juni, Gunakan Shorts sebagai Alternatif
YouTube semakin menguji kesabaran penggunanya dengan bereksperimen dengan beban iklan yang lebih berat dalam beberapa tahun terakhir.
September 2022 lalu, perusahaan menayangkan hingga 10 klip yang tidak dapat dilewati dalam satu jeda iklan dalam eksperimen lainnya.
Sementara pada bulan Mei 2023, YouTube mengumumkan bahwa iklan berdurasi 30 detik akan hadir di platform TV.
Maka dari itu, pihak YouTube telah meluncurkan fitur YouTube Premium mereka.
Di November lalu, perusahaan mengumumkan telah melampaui 80 juta pelanggan gabungan di YouTube Premium dan YouTube Music.
"Kami ingin memberi tahu pemirsa bahwa pemblokir iklan melanggar Ketentuan Layanan YouTube, dan mempermudah mereka untuk mengizinkan iklan di YouTube atau mencoba YouTube Premium untuk pengalaman bebas iklan," ujar pihak YouTube.
(Tribunnews.com/Whiesa)