Studi FEB UI: Konsumen Layanan Platform Digital Tetap Resilien Pasca Pandemi
GoTo memberikan nilai tambah sekitar 1,8-2,2 persen pada pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia sepanjang tahun 2022
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribhnnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) melakukan kajian kepada 500 konsumen yang memanfaatkan platform digital Gojek dan Tokopedia.
Kajian yang sama menemukan sebagian besar konsumen Gojek (57,6 persen) dan mayoritas konsumen Tokopedia (85,67 persen) melaporkan penggunaan layanan di ekosistem GoTo berada di tingkat yang sama atau sedikit lebih tinggi daripada tahun sebelumnya.
Baca juga: IHSG Berakhir Melemah pada Sesi Pertama, Bukit Asam dan GoTo Masuk Jajaran Top Losers
Lebih lanjut, meski ada tantangan makro ekonomi di pasar global dan Indonesia pada tahun lalu, konsumen tetap resilien dengan hampir seluruh konsumen (92 persen) melaporkan tidak ada perubahan atau peningkatan pendapatan dibanding tahun sebelumnya.
Kepala LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin mengatakan studi ini penting guna memahami kebiasaan dan tren belanja konsumen sebelum dan sesudah pandemi.
“Di satu sisi, pandemi memaksa adopsi digital commerce yang lebih cepat yang bertahan setelah pandemi. Di sisi lain, pelonggaran peraturan mengenai pembatasan sosial juga memengaruhi kebiasaan belanja konsumen kembali ke kanal offline,” urai Chaikal dalam keterangannya, Kamis (6/7/2023).
Baca juga: GoTo Bantu Dorong Kesetaraan Gender dalam Penciptaan Lapangan Kerja
Selebihnya, lanjut dia, studi ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi peluang di masa depan seiring bertumbuhnya ekonomi digital Indonesia. GoTo merupakan objek penelitian yang menarik karena memiliki ekosistem terbesar di Indonesia.
“Lebih lanjut, berdasarkan riset kami sebelumnya, GoTo memberikan nilai tambah sekitar 1,8-2,2 persen pada pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia sepanjang tahun 2022,” papar Chaikal.
“Saat pandemi konsumen telah terbiasa dengan kenyamanan yang ditawarkan layanan on-demand dan belanja online. Para mitra usaha juga terus berinovasi di masa pemulihan pasca pandemi sehingga tidak heran bila konsumen terus memanfaatkan layanan-layanan tersebut saat pembatasan fisik dilonggarkan,” ujarnya.
Belanja online, menurut kajian LPEM FEB UI, telah menjadi bagian yang tak lepas dari kehidupan sehari-hari konsumen Indonesia.
Hampir seluruh konsumen Tokopedia (92,8 persen) memanfaatkan platform ecommerce tersebut untuk membeli kebutuhan sehari-hari, diikuti oleh pembelian token listrik dan paket data (63,9 persen), dan pembayaran tagihan (59,7 persen).
Kajian ini merupakan pendalaman dari kajian LPEM FEB UI pada Maret lalu mengenai dampak ekosistem GoTo pada perekonomian nasional.
LPEM FEB UI memperkirakan bahwa Grup GoTo memberikan nilai tambah Rp 349 triliun-Rp 428 triliun terhadap perekonomian nasional, setara dengan 1,8-2,2 persen pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2022.
Nilai tersebut berasal dari nilai tambah yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan dan mitra di dalam ekosistemnya, yaitu para mitra pengemudi dan UMKM.