Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Mengenal Linxchat, Platform Social Commerce Pertama di Indonesia dalam Format Messenger

Salah satu platform social commerce yang kini muncul adalah Linxchat berupa platform messenger atau perpesanan

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mengenal Linxchat, Platform Social Commerce Pertama di Indonesia dalam Format Messenger
istimewa
Linxchat berupa platform messenger atau perpesanan, yang menawarkan layanan end to end mulai dari komunikasi, pemesanan, pembelian, hingga pembayaran. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform social commerce diprediksi akan menjadi tren baru dalam kegiatan berbelanja seiring dengan makin kuatnya adopsi dan literasi digital di masyarakat Indonesia.

Salah satu platform social commerce yang kini muncul adalah Linxchat berupa platform messenger atau perpesanan, yang menawarkan layanan end to end mulai dari komunikasi, pemesanan, pembelian, hingga pembayaran.

Tony, Chief Executive Officer (CEO) Linxchat mengatakan, di platform ini pengguna dapat mencari produk maupun jasa yang ditawarkan pengguna lain, yang selanjutnya melakukan pemesanan, pembelian, bahkan pembayaran, layaknya berkirim pesan di platform messenger.

Baca juga: Baru Sehari Rilis, Twitter Ancam akan Gugat Meta Pasca Peluncuran Aplikasi Threads

“Pengguna dapat menawarkan produk atau jasanya di platform Linxchat hingga mendapatkan penghasilan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, Linxchat hadir untuk menjawab maraknya pengangguran di Indonesia, sementara tidak sedikit mereka yang menganggur sebenarnya memiliki skill yang dapat dijual seperti service AC, jasa bersih-bersih, jasa pijat/refleksi, jasa supir, dan lain sebagainya. Selain skill, UMKM dapat menjual produk unggulannya.

Aktivitas jual beli ini dapat membentuk komunitas dan mengedepankan Loyality Costumer untuk penguatan brand jangka panjang. Tony mengatakan, Linxchat dapat mendominasi segmentasi pasar khususnya untuk semua orang yang saat ini lebih menyukai all in one platform, dimana semua golongan masyarakat dapat melakukan semua akivitas online dalam satu platform.

Berita Rekomendasi

"UMKM yang belum atau pun masih awam dalam penggunaan teknologi seperti, Toko kelontong, servis/jasa atau penyedia yang belum siap dengan highcost,” ungkap Tony dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat, 14 juli 2023.

Dia menjelaskan, bagi pelaku pengguna, platform digital ini dapat digunakan untuk aktivitas B2B seperti supplier minuman, konveksi pakaian, bubble wrap gelondongan (packaging), custom produk, pembelian dalam jumlah banyak/grosir, kemudian B2C seperti toko kelontong, makanan, perlengkapan bayi serta C2C, seperti e commerce pada umumnya. Khusus pengguna Linxchat, dapat lebih mudah melakukan promosi produknya kepada sesama pengguna Linxchat.

Baca juga: ChatGPT Dinilai Bisa Dimanfaatkan untuk Keterampilan Digital, Apa Saja Fungsinya?

Menurutnya, dengan menggabungkan 4 layanan menjadi satu, mulai dari messenger, pemesanan, pembelian, hingga pembayaran, Linxchat menjadi platform pertama di Indonesia yang menawarkan solusi end to end.

Aplikasi yang dikembangkan di Indonesia dengan menyasar pebisnis lokal ini, kedepannya akan menyasar pasar internasional, sehingga para penggunanya yang menawarkan produk, dapat mempromosikan produknya hingga ke luar negeri.

“Secara keseluruhan Linxchat merupakan platform social commerce pertama di Indonesia yang menawarkan solusi end to end, yang menyediakan perpesanan, pemesanan, pembelian, hingga pembayaran dalam satu aplikasi,” jelas Tony.

Angga, Chief Technology Officer (CTO) Linxchat mengatakan, platform ini dirancang dan dikembangkan dengan memperhatikan berbagai kebiasaan masyarakat Indonesia, salah satunya mengutamakan interaksi sosial dan komunitas dalam membangun hubungan antara pembeli dan penjual/penyedia.

Misalnya, orang indonesia sangat senang bersosialisasi di dunia maya, komunitas dan forum di Indonesia sampai portal berita juga ramai komentar. “Kultur inilah yang membuat perbedaan jelas dengan kultur lokal di tiap negara. Mostly di luar negeri itu masyarakatnya lebih individualis dibandingkan Indonesia/Asia,” jelas Angga.

Aplikasi ini juga mendukung fitur Artificial Intelligence (AI) yang akan memudahkan penggunanya dalam menemukan sebuah produk atau layanan. Fitur AI seperti social culture, sentiment analytics, smart product searching, fraud detection, dan financial tools ini memungkinkan penggunanya dapat menemukan produk dengan menyebutkan merek, warna maupun ukuran.

“Misalnya, pembeli bisa dengan mudah mencari produk dengan lebih spesifik, seperti sepatu adidas warna putih nomor 42 dengan menggunakan fitur AI ini.” Jelasnya.

Teknologi lainnya yang disematkan dalam platform Linxchat adalah untuk pembayaran global menggunakan validasi instan dan lebih cepat prosesnya. Jadi, walaupun membeli di beda negara, rasanya tetap sama cepatnya seperti membeli di dalam negeri sendiri. Untuk keamanan, Linxchat didukung keamanan berupa chat end-to-end encryption, dan keamanan transaksi supaya comply dengan regulasi lembaga keuangan sehingga aman dari scam dan fraud.

Menurut Angga, saat ini platform atau aplikasi Linxchat telah tersedia di Android dan IOS dan sudah dapat diunduh. Dengan menyasar berbagai segmen pengguna, platform yang direncanakan akan diluncurkan tahun ini telah disiapkan untuk diakses oleh jutaan pengguna sekaligus di berbagai belahan dunia.

“Infrastructure sedari awal memang disiapkan untuk bisa scale up secara global dan less painful, dimana user akses dari belahan dunia manapun akan sama cepat nya, tidak berasa lambat. Tapi tetap efisien dari sisi cost,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas