Rambah Industri Pertelevisian Indonesia, Nadira, Sasha dan Bhoomi Jadi Presenter AI
TV mainstream pertama di Indonesia, di ASEAN yang meluncurkan berita-berita dengan support AI dan di dunia ini saingan
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Disrupsi digital sudah mulai merambah industri pertelevisian Indonesia. Mengikuti jejak India, industri televisi Tanah Air kini juga mulai menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam siarannya, termasuk dalam membawakan siaran berita.
Di Indonesia, stasiun televisi yang sudah memanfaatkan teknologi AI untuk siaran news adalah tvOne. Stasiun televisi free to air (FTA) ini kini setidaknya sudah memiliki 3 orang presenter AI yang menyajikan tayangan berita layaknya manusia.
Baca juga: Teknologi AI Intai Programmer Outsource di India, Jutaan Pekerja Terancam Kena PHK
"Sistem AI dapat membaca dan memproses informasi secara cepat dan akurat, serta simbol menuju perubahan yang selalu menuntut adaptasi. “Kami akan terus beradaptasi dengan teknologi terkini,” kata CEO TVOne Taufan Eko Nugroho Rotorasiko pada Public Expose PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) & PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA), di Gedung The Convergence Indonesia, Kawasan Rasuna Epicentrum, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).
Dia mengatakan, stasiun televisinya merupakan TV mainstream pertama di Indonesia, di ASEAN yang meluncurkan berita-berita dengan support AI dan di dunia ini saingan kita hanya India.
"Jadi kita dua negara yang sedang bersinergi bersama yang mencoba menggunakan teknologi ini,” tambahnya.
Dia mengatakan disrupsi digital telah menuntut pelaku usaha media, termasuk TV free-to-air (FTA), untuk berkonvergensi agar tetap relevan di era digital.
"Teknologi AI menjadi terobosan di industri pertelevisian. Secara khusus, TV FTA harus memanfaatkan momentum analog switch off (ASO). Termasuk teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan," ujarnya.
Baca juga: AI Login dari Triv Ini Bisa Lindungi Pengguna dari Penipuan File APK yang Kini Marak
Keuntungannya, aturan ini membuka ruang bagi TV FTA untuk menciptakan nilai tambah layanannya, agar tetap memiliki daya saing dalam ekosistem media di tengah menjamurnya layanan Over-The-Top (OTT). Industri penyiaran juga harus beradaptasi dengan teknologi informasi dan komunikasi terkini.
Taufan mengatakan dari sisi bisnis penyiaran, perseroan telah mengambil langkah-langkah antisipatif migrasi penyiaran analog ke digital untuk menjaga tingkat kepemirsaan ANTV dan tvOne.
Seperti melalui berbagai kampanye dan sosialisasi migrasi siaran TV digital sekaligus memberikan asistensi teknik kepada pemirsa, memutakhirkan infrastruktur penyiaran digital dan memperkuat daya pancar siaran.
Selain itu juga menyajikan konten lebih berkualitas dan beragam dengan fokus consumer centric, dan terus berinvestasi dari segi konten maupun platform digital meraih konsumen digital native (generasi milenial dan Gen Z).