Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Pahami Etika Saat Membuat Konten Kearifan Lokal Indonesia

Dalam membuat konten kearifan lokal Indonesia sebaiknya tidak melupakan etika dalam pembuatan konten digital.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
zoom-in Pahami Etika Saat Membuat Konten Kearifan Lokal Indonesia
HO
Ilustrasi - Beberapa poin penting dalam membuat konten digital adalah menjaga privasi di ruang digital, seperti mengontrol kata, tidak menyebarkan kabar bohong atau hoax, tidak menyebarkan ujaran kebencian, menghormati karya cipta orang lain, serta tidak menyinggung unsur SARA. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEW.COM, JAKARTA - Kearifan lokal Indonesia berpotensi besar dijadikan konten yang menarik sebab konten budaya lokal Indonesia dikenal kuat dan orisinil dan memiliki keunikan apalagi bila dikemas dengan sentuhan modern, konten tersebut akan lebih menarik terlebih dipadukan dengan budaya modern.

Namun dalam membuat konten kearifan lokal Indonesia sebaiknya tidak melupakan etika dalam pembuatan konten digital.

Baca juga: Diduga Dikeroyok Usai Buat Konten Cegat Motor Lawan Arah di Tebet, Youtuber Lapor Polisi

Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM TIK Provinsi Bali Ni Luh Putu Ning Septyarini mengatakan, saat seseorang hendak membuat konten sebaliknya memahami dahulu etika dalam membuat konten.

"Etika tersebut juga termasuk dalam berkomunikasi serta menggunakan media sosial," kata Ni Luh Putu Ning Septyarini saat Workshop Literasi Digital  bertema Ayo Globalkan Budaya Lokal: Buat Konten tentang Indonesia! secara daring belum lama ini. 

Beberapa poin penting dalam membuat konten digital adalah menjaga privasi di ruang digital, seperti mengontrol kata, tidak menyebarkan kabar bohong atau hoax, tidak menyebarkan ujaran kebencian, menghormati karya cipta orang lain, serta tidak menyinggung unsur SARA.

“Kenapa etika budaya harus dijaga di ruang digital? Sebab, latar belakang budaya setiap orang berbeda-beda sehingga perlu ada batasan untuk saling memahami dan mengerti perbedaan tersebut,” tuturnya.

BERITA REKOMENDASI

Advisor Anwar Sadat mengatakan, membuat konten budaya atau kearifan lokal Indonesia bisa dilakukan dengan menonjolkan keberagaman dan menjunjung tinggi keragaman tersebut sehingga ada faktor inklusi budaya atau keterwakilan beragam budaya lokal.

Konten kearifan atau budaya lokal di Indonesia yang bisa diangkat di ruang digital antara lain makanan lokal, seni dan kerajinan tangan, panduan berwisata budaya, lagu dan tarian tradisional, serta cerita kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Tak Betah Kerja Kantoran, Cindy Govina Banting Setir Jadi Konten Kreator

"Ragam kekayaan budaya tersebut sangat pantas untuk dijadikan konten digital. Hal itu dikarenakan bisa menjadi peluang ekonomi kreatif, penghidupan kembali tradisi, serta sebagai pembelajaran nilai dan etika," kata Anwar.

Sedangkan untuk tips untuk membuat konten kearifan lokal Indonesia sebaiknya melakukan riset mendalam, memiliki target audiens yang jelas, dikemas dengan teknologi video dan audio berkualitas, serta promosi dan publikasi,” ucapnya.

Founder 30 Degree Media Network,  Fajar Sidik menilai apabila teknologi digital sudah bisa dikuasai dengan baik, maka akan semakin mudah untuk mempopulerkan kearifan lokal Indonesia ke dunia.


Namun, selain penguasaan teknologi digital, perlu pula untuk belajar budaya lokal, berpartisipasi pada kegiatan, mengenalkan budaya lokal, budaya menjadi identitas, serta populerkan produk kesenian budaya.

Baca juga: YouTuber Laurend Hutagalung Dikepung Driver Ojol Usai Buat Konten, Disebut Sempat Bentak Anak Kecil

“Selain menguasai teknologi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memaksimalkan potensi lingkungan, saling membantu dan mendukung, mengamalkan nilai Pancasila adalah beberapa cara untuk melestarikan budaya daerah Indonesia,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas