Startup Agritech Metion Buka Pendanaan Pre-Seed, Bidik Investasi Senilai 500 Ribu Dolar AS
Metion membuat platform digital untuk menghubungkan para peternak ke pasar atau pembeli yang telah tervalidasi.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM — Metion startup agritech yang berinovasi dalam industri peternakan Indonesia, hari ini mengumumkan pembukaan putaran pendanaan (fundraising) pre-seed.
Menargetkan investasi senilai $500.000, putaran pendanaan baru ini rencananya akan dialokasikan untuk memperkuat akuisisi peternak, serta menyempurnakan platform dan operasional Metion.
Demi meningkatkan efisiensi pasar peternakan di Indonesia, Metion menyediakan platform digital untuk menghubungkan para peternak ke pasar atau pembeli yang telah tervalidasi.
Baca juga: Confluent Gelar Kompetisi Data Streaming untuk Startup Berhadiah 500 Ribu USD
Pasalnya, selama ini industri peternakan di Indonesia belum sepenuhnya teroptimalisasi. Pada tahun 2021, Kementerian Pertanian mencatat total produksi daging dari ternak mencapai 4,5 juta ton, yang mayoritas terdiri dari ayam ras pedaging (70,4 persen), daging sapi (10,74%), dan ayam buras (5,94%).
Walaupun cenderung meningkat, namun ada beberapa tantangan yang kerap dihadapi oleh peternak, seperti optimalisasi produktivitas ternak dan pendataan.
“Sejak berdiri di tahun 2020, Metion terus mencari cara baru untuk bisa memberikan dampak riil dan berkelanjutan bagi para peternak. Untuk itu, kami berharap bisa menemukan investor yang memiliki visi sejalan dengan Metion, yakni sama-sama memahami bahwa industri peternakan di Indonesia membutuhkan dukungan bukan hanya transaksi bisnis, namun juga keterlibatan yang lebih kuat dengan peternak. Investasi untuk sektor ini membutuhkan kurun waktu yang tidak pendek, tapi kami percaya hasilnya akan lebih optimal dan berkelanjutan bagi para mitra di masa depan,” ungkap Faisal Rahman, CEO Metion.
Saat ini Metion telah berhasil merangkul lebih dari 700 peternak dari wilayah Jawa, Sumatera, dan Bali, serta meningkatkan produktivitas hasil ternak hingga 100%.
Proses akuisisi peternak diakui memang tidak mudah, karena dibutuhkan edukasi yang proaktif agar peternak bisa mengetahui manfaat bermitra dengan startup. Oleh karena itu, salah satu alokasi utama dari putaran pendanaan pre-seed akan ditujukan untuk memperkuat akuisisi.
Para peternak yang bergabung menjadi mitra Metion akan mendapatkan berbagai keuntungan, misalnya akses pembiayaan, akses ke pembeli tetap, bantuan teknis harian, hingga suplai peralatan ternak untuk meningkatkan produktivitas.
Metion juga menyediakan pendampingan setiap hari, terutama ketika peternak sedang menghadapi kendala tertentu. Selain itu, ada pula kerjasama dengan sekolah peternakan rakyat IPB, dimana mitra Metion bisa mendapatkan pelatihan lanjutan untuk mengetahui praktik peternakan yang lebih baik.
Dengan program edukasi bersama, diharapkan produktivitas peternakan bisa meningkat dan siap untuk dipasangkan dengan pembeli/pasar yang telah dikurasi.
Strategi Metion untuk berinvestasi kembali kepada pengembangan peternak merupakan salah satu inspirasi yang mereka dapatkan setelah mengikuti program akselerator nasional Startup Studio Indonesia.
Metion yang lulus dari Batch ke-5 SSI mengaku mempelari banyak hal baru dalam proses pelatihan intensif, seperti cara membentuk roadmap pencapaian product-market fit yang lebih baik dan koneksi ke sesama startup dan kalangan profesional yang telah ahli di bidangnya.
“Kami sangat bangga melihat perkembangan pesat Metion dalam merangkul para peternak Indonesia ke dalam platform teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri. Kami percaya bahwa kehadiran startup tahap awal seperti Metion membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, agar mereka dapat terus berkontribusi menyukseskan industri peternakan lokal dan meningkatkan ekonomi negara. Semoga putaran pendanaan tahap awal ini berjalan dengan baik dan memberikan dorongan bagi Metion untuk terus berkarya,” kata Boni Pudjianto, Direktur Pemberdayaan Informatika, Kominfo RI.