Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Kebutuhan Pekerja IT Meningkat Hingga 1,9 Juta Orang, Pemerintah Harus Punya Strategi Jitu

Kebutuhan tenaga kerja di sektor Teknolog Informasi dan Komunikasi (TIK) pada tahun 2022 hingga 2025 diproyekskan akan terus meningkat.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kebutuhan Pekerja IT Meningkat Hingga 1,9 Juta Orang, Pemerintah Harus Punya Strategi Jitu
dok.
Ilustrasi Artifician intellegence (AI) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebutuhan tenaga kerja di sektor Teknolog Informasi dan Komunikasi (TIK) pada tahun 2022 hingga 2025 diproyekskan akan terus meningkat.

Mengutip data Kementerian Ketenagakerjaan, sumber daya manusia yang dibutuhkan pada sektor TIK pada 2025 diestimasikan mencapai 1.979.418 orang.

CEO Data Academy Luthfy Ardiansyah mengatakan penggiat sains data dan kecerdesan artifisial (AI/artificiall intelligence) berkontribusi mengembangkan data ilmiah dan memacu SDM Indonesia untuk berkarier di bidang TIK.

Baca juga: Gagas Regulasi AI, Elon Musk, Mark Zuckerberg hingga Bill Gates Kumpul di Capitol Hill

Perkembangan industri TIK membuka lapangan pekerjaan untuk tenaga terampil di bidang AI dan pengolahan data.

Kementerian Ketenegakerjaan memprediksi kebutuhan tenaga profesional di bidang digital pada 2030 mencapai 9 juta orang.

Meskipun demikian, jumlah talenta AI yang ada masih jauh dari permintaan, baik dari kualitas maupun kuantitas.

Berita Rekomendasi

Kesenjangan antara ketersediaan pasokan dan permintaan SDM ini yang perlu dipenuhi dengan melalui strategi yang tepat.

“Profesi data science dan AI menjadi salah satu profesi yang menonjol sebagai pekerjaan yang paling banyak dicari di masa depan. Data science telah menjadi sumber kehidupan dunia modern, yang mendorong inovasi dan membantu dalam pengambilan keputusan hampir dalam semua sektor,” tutur Luthfy dalam agenda Data Enthusiast Day : The Sultan Job Tomorrow, dikutip Rabu (27/9/2023).

“Oleh karena itu, Data Academy berinisiatif mengkreasikan kolam talenta (talent pool) untuk mengakselerasi jumlah talenta digital di aara Data Enthusiast Day 2023 yang dihadiri 300 orang ini,” sambungnya.

Peserta acara ini berasal dari kalangan akademisi, pelaku industri, pemerintah, guru, dan pelajar sekolah dari seluruh Indonesia.

Baca juga: Gelar LazMall Brands Future Forum 2023, Lazada Luncurkan Teknologi Skin Test Berbasis AR dan AI

Data Enthusiast Day 2023 bertujuan untuk meningkatkan daya saing serta pengembangan data sains data dan AI agar generasi muda Indonesia mempersiapkan keterampilan digital.

Sedangkan, Data Academy merupakan pusat studi teknologi digital khususnya bagi para profesional data.

Indonesia berpotensi mencetak talenta digital yang dibutuhkan untuk menyokong transformasi digital nasional.

Dalam upaya memenuhi tingginya kebutuhan tenaga kerja di sektor IT, Data Academy menyiapkan Turnamen Sains Data Nasional (TSDN 2023) yang dilaksanakan pada Oktober 2023.,

“Kami meyakini kemampuan atau skill tenaga kerja Indonesia dalam bidang TIK ini mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam dunia digital. Kami optimistis Turnamen Sains Data Nasional menjadi kawah candradimuka untuk talent pool digital nasional yang berdaya saing tinggi,” ucap Luthfy

Pada kesempatan ini, GM Data Solutions Analytics CoE Telkomsel Reza Aditya Permadi menjelaskan, transisi data sains dan kecerdasan buatan di tingkat perusahaan itu mengintegrasikan keilmuan data sains dan AI ke sistem operasional perusahaan.

“Proses pengembangan pengolahan data berbasis AI dilakukan setahap demi setahap, langkah kecil ini dimulai untuk meningkatkan produktivitas dan proses kerja yang efisien di masa mendatang,” ujar Reza.

Founder of AIC4ALL Dr Mohammed AI-Obaydee menjelaskan praktik terbaik (best practices) dan strategi yang dibutuhkan talenta digital itu harus rajin mempelajari banyak aspek keilmuan.

“Hal itu bisa dimulai untuk mempelajari banyak hal secara teknikal, namun kita juga harus bisa menguasai terkait soft skill seperti problem solving, critical thinking, communication & collaboration serta domain knowledge,” ujar Mohammed Al Obaydee.

Sementara itu, Assistant Vice President BRI Andreas Mundhy, menambahkan, data sains dan AI berperan dalam pengembangan karier di masa depan.

Sebab, perkembangan dunia teknologi yang semakin cepat, dan mendorong seluruh lini kehidupan yang mengarah pada digitalisasi

Terlebih, dalam beberapa waktu terakhir, bidang sains data menjadi sorotan karena semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya pengelolaan big data untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan bisnisnya.

“Berkarier sebagai tenaga terampil di data science dan AI akan memberikan peluang tanpa batas. Dengan berbagai macam inovasi dan terobosan terbaru, pastinya akan membawa peluang karier yang sangat menarik. Mulailah belajar dan tingkatkan keterampilan untuk mendapatkan banyak manfaat yang dapat ditawarkan oleh data science dan AI,” tutur Andre.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas