Mimpi Menteri Basuki, Inginkan Kota-kota di Indonesia Berkonsep Green-Smart City Seperti di China
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bermimpi kota-kota di Indonesia dapat mengusung konsep Green-Smart City.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bermimpi kota-kota di Indonesia dapat mengusung dan menerapkan konsep Green-Smart City.
Adapun, kota yang dinilai menjadi percontohan adalah kota Hangzhou yang berada di Negeri Tirai Bambu, alias China.
Menteri Basuki melihat sendiri kota Hangzhou saat ia menjadi Chef de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Asian Games 2023 di Hangzhou.
Baca juga: PLN Icon Plus Dukung Pengembangan Belitung Smart City yang Bersih dan Hijau
Bahkan, saat itu Basuki meminta para Dirjen-nya (Direktur Jenderal) di Kementerian PUPR untuk mengamati seluk-beluk kota Hangzhou agar konsepnya dapat diterapkan di kota-kota Indonesia.
"Saya baru-baru ini sebagai CdM Asian Games di Hangzhou, menurut saya yang kita cita-citakan 2045 sekarang ada di Hangzhou," ucap Basuki dikutip dalam siaran YouTube Kementerian PUPR, Selasa (31/10/2023).
"Makanya, selain jadi CdM saya sudah membawa 22 orang yang sedang menangani IKN, 3 Direktur Jendral, Bina Marga, Cipta Karya, dan Perumahan. Kemudian ahli landscape yang sedang di sana, arsitek, saya bawa semua," sambungnya.
Kementerian PUPR sendiri melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya sebagai regulator terus melaksanakan komitmen dalam pembangunan perkotaan dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan.
Artinya semua harus ditangani, terjangkau, dan dapat diakses oleh semua orang sesuai dengan komitmen Indonesia dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
Kementerian PUPR terus berupaya dalam penanganan permukiman kumuh dan penyediaan sarana prasarana dasar air bersih, sanitasi, persampahan, serta rumah layak huni dengan dukungan kolaborasi beragam stakeholder yang mewakili unsur gotong royong, yakni Pemerintah pusat, provinsi, kota/ kabupaten, swasta, media, akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan masyarakat.
"Untuk kota ini, kita harus adaptasi menuju yang kota yang liveable, loveable, green. Supaya kita nyaman tinggal di kota tersebut, tidak hanya secara fisik tapi juga perilaku," pungkasnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia