Google Indonesia Tak Keberatan dengan Publisher Rights: Terpenting Harus Fair
Presiden Joko Widodo sempat menyoroti penyusunan publisher rights yang disebut mengalami proses yang sangat rumit.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Google Indonesia mengaku tak keberatan dengan peraturan publisher rights yang tengah digodok pemerintah.
Meski demikian, Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf memberi catatan untuk publisher right ini. Ia meminta agar penerapannya dilakukan secara adil.
"Kita tidak keberatan kalau ada publisher right, tapi yang penting adalah publisher right itu harus workable. Workable untuk platform kita, harus fair," katanya ketika ditemui di kantor Google Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).
Baca juga: Wujudkan Jurnalisme Berkualitas, Pemerintah Didesak Segera Terbitkan Perpres Publisher Rights
"Input dari kami juga kami sangat berharap dan terus diterima dan juga dipertimbangkan," lanjutnya.
Ia tak menampik bahwa dalam diskusi aturan publisher right ini banyak pihak yang memiliki pendapat berbeda.
Dari sisi Google, Randy bilang, pihaknya selalu siap dan ingin terus aktif berkomunikasi dengan banyak pihak.
"Dengan teman-teman dari media, berkomunikasi dengan tentu saja semua aparat yang sangat kami hormati dari berbagai instansi pemerintah untuk bagaimana kita bisa mendapatkan publisher right yang workable untuk semuanya," ujarnya.
September lalu, Presiden Joko Widodo sempat menyoroti penyusunan publisher rights yang disebut mengalami proses yang sangat rumit.
Akibatnya, pembahasan aturan soal media tersebut tak kunjung selesai.
"Kami memang sudah lama membahas ini dengan seluruh pemangku kepentingan. Dulu saya menyampaikan, ah paling sebulan selesai Pak kita kerjain, tapi dalam praktiknya sangat rumit sekali," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tahun 2023 di Istana Negara, Senin (25/9/2023), dikutip dari kompas.com.
Menurut Jokowi, kerumitan terjadi karena perbedaan pandangan pihak-pihak yang ada.
"Yang ini (bilang) ya, ini enggak mau. Yang ini mau, yang ini enggak mau. Lama-lama juga enggak rampung-rampung. Ini sudah kita bahas sangat lama," lanjutnya.
Saat ini, kata Jokowi, pembahasan publisher right hampir selesai. Dia berharap tidak ada proses yang kembali alot dalam pembahasan tersebut.
"Semoga ini tinggal sedikit tidak menjadi tarik-menarik lagi. Yang perlu ditingkatkan itu dan titik temu antar pemangku kepentingan saya lihat sudah mulai terlihat, mulai menguat dan insyaallah ini akan cepat selesai dan saya tahu ini menjadi concern media dan pers," kata Kepala Negara