CEO Tribun Network: Data Adalah Aset & Kekayaan
Chief Executive Officer (CEO) Tribun Network Dahlan Dahi berbagai pengalamannya menjalankan bisnis industri media.
Editor: Hasanudin Aco
Permasalahan berikutnya bagaimana menemukan data untuk mengetahui ketakutan.
“Akhirnya dia lihat dari Facebook postingan apa yang dia like, dan apa yang dia tidak sukai. Setelah dilakukan tabulasi data tentang ketakutan maka dilakukan satu metode yang biasa dilakukan di advertising yakni retargeting,” imbuhnya.
Dahlan menyimpulkan bahwa data adalah aset dan kekayaan.
Satu kesimpulan yang diterangkan Dahlan semisal Google, Facebook ataupun Tiktok yang memiliki data sekalipun perusahaan teknologi tersebut tidak memiliki konten.
“Padahal dia tidak punya konten, jadi data ini adalah aset. Data ini adalah kekayaan,” urainya.
Aspek ketiga adalah di bisnis ada istilah data adalah new oil.
Dahlan menambahkan aset Tribunnews di media sebenarnya bukan pembaca.
Bukan tanpa alasan di digital itu misalnya pembaca media online mainstream membaca melalui google chrome.
Dan chrome itu alat google untuk mengcapture data.
“Siapa yang punya aset? Yang punya itu google,” tutur pria yang juga Chief Digital Officer KG Media tersebut.
Setiap produk ada bahan dasarnya ada raw material, dan raw material dari perusahaan teknologi itu adalah data user.
Raksasa perusahaan teknologi seperti Google, Facebook, Tiktok, mengambil raw material itu secara gratis.
Tapi data itu bisa untuk apa bisa untuk merekomendasikan konten bisa membantu advertising.
“Inilah yang hari ini kita lihat artificial intellegent. Kalau pemerintah menginginkan satu pusat data persoalannya adalah bagaimana mengelola data dan men-generate data. Semoga dan usaha pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) membuat Indonesia menjadi negara kuat dan dihormati di dunia,” pungkasnya. (Tribun Network/Reynas Abdila).