Solusi Keamanan Melindungi Pencurian Data Pribadi dalam Smartphone
Saat ini beberapa jenis malware yang biasa menyerang perangkat seluler seperti Adware dengan membombardir pengguna dengan iklan yang mengganggu
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Smartphone saat ini menjadi perangkat yang sangat diandalkan bagi banyak orang, mulai dari pekerjaan, berkomunikasi, menyimpan informasi pribadi, data keuangan dan masih banyak lagi.
Di samping kegunaan, pengguna teknologi ini harus menghadapi tantangan serangan malware yang mengganggu, merusak, atau mencuri data dari perangkat. Virus berbahaya yang mengancam privasi dan keamanan.
Dikutip dari blog resmi McAfee, sejak kemunculannya lebih dari 30 tahun yang lalu, malware telah menemukan beberapa metode penyerangan, yakni masuk melalui lampiran e-mail, iklan berbahaya di situs populer (malvertising), instalasi perangkat lunak palsu, aplikasi yang terinfeksi, email phishing, dan bahkan pesan teks.
Baca juga: Jangan Panik, Lakukan 5 Langkah Ini Jika Anda Terlanjur Membuka File APK, Si Malware Jahat
Saat ini beberapa jenis malware yang biasa menyerang perangkat seluler seperti Adware dengan membombardir pengguna dengan iklan yang mengganggu dan ini akan menghasilkan pendapatan bagi pembuat malware.
Kemudian spyware yang memonitor aktivitas pengguna, melacak riwayat penelusuran, data lokasi, dan informasi pribadi secara diam-diam seperti mata-mata lalu ransomware yang akan mengenkripsi file perangkat dan meminta pembayaran tebusan untuk dekripsi.
Terakhir adalah trojan biasanya menyamar sebagai aplikasi yang sah agar mendapatkan akses ke perangkat dan setelah itu, peretas akan mencuri data pengguna atau memasang malware lainnya.
Fakta banyaknya serangan ke smartphone ini sebenarnya tidak membuat produsen smartphone tutup mata sehingga mengembangkan platform keamanan untuk melindungi penggunanya.
Ketika perangkat seluler menjadi lebih canggih dan menjadi bagian dari kehidupan kita, keamanan dan privasi menjadi semakin penting ketika ponsel cerdas dan tablet mulai mengakses data dan aplikasi sensitif.
Latar belakang ini pula yang mendorong Samsung mengenalkan Samsung Knox yang dirancang untuk melindungi kebutuhan bisnis dan end user, baik dari sisi hardware dan software.
Dengan menerapkan sistem keamanan berlapis, sistem keamanan yang dikembangkan Samsung ini kini sudah berusia 10 tahun, berhasil melindungi miliaran pengguna di seluruh dunia dan mengenalkan era baru keamanan pada perangkat.
Baca juga: 193 Aplikasi Android Mengandung Malware, Bisa Sedot Isi Rekening Pengguna
Head of B2B Innovation Lab Samsung Research Indonesia, Banu Afwan Pribadi mengatakan, solusi ini dapat membantu melindungi data yang paling kritikal pada sebuah perangkat, termasuk kredensial lock screen, seperti kode PIN, kata sandi, dan pola.
"Inovasi ini juga melindungi kunci enkripsi perangkat, mengenkripsi data pribadi pengguna yang tersimpan di perangkat dan hanya pengguna yang memiliki kredensial lock screen yang tepat yang dapat mengakses data mereka, bahkan jika perangkat hilang atau dicuri," katanya kepada wartawan belum lama ini.
Salah satu platform keamanan paling terpercaya di dunia, Samsung Knox dirancang untuk melindungi informasi kritikal dan mengamankan dari kerentanan melalui perangkat keras yang aman secara end-to-end, deteksi ancaman real-time, dan perlindungan kolaboratif, dengan pendekatan holistik di seluruh ekosistem Galaxy.