Pembatasan Dicabut, Meta Pulihkan Akun Donald Trump di Facebook dan Instagram
Pencabutan pembatasan akun Donald Trump bertujuan untuk memberi kesempatan rakyat AS mendengar pendapat semua calon presiden menjelang pemilu.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump kini bisa kembali bebas memposting uneg-uneg dan opininya di media sosial Facebook dan Instagram setelah sanksi pembatasan terhadap Donald Trump di kedua media sosial milik Meta Inc. tersebut resmi dicabut.
Meta dalam pernyataan resminya bilang, keputusan pencabutan pembatasan atas akun Donald Trump tersebut bertujuan untuk memberi kesempatan rakyat Amerika Serikat mendengar pendapat semua calon presiden menjelang pemilu.
Kabar pencabutan pembatasan akun Donald Trump tersebut diumumkan Meta pada hari Jumat, 12 Juli 2024 kemarin.
Meta menyebutkan, mereka akan mencabut pembatasan terhadap konten yang diposting oleh mantan Presiden AS Donald Trump, yang tetap berlaku meskipun akunnya telah dibuka blokirnya 17 bulan lalu.
“Mantan Presiden Trump, sebagai calon dari Partai Republik, tidak akan lagi dikenakan hukuman penangguhan yang lebih tinggi,” bunyi pernyataan resmi Meta.
Meta mengatakan hukuman itu dijatuhkan sebagai respons terhadap “keadaan ekstrem dan luar biasa” dan “tidak harus diterapkan”.
Trump dikeluarkan dari platform tersebut selama lebih dari dua tahun setelah kerusuhan di US Capitol pada Januari 2021.
Perusahaan induk Facebook mengumumkan pada Januari 2023 bahwa mereka akan mengaktifkan kembali akun mantan presiden tersebut.
Namun, postingan resmi tersebut mengklarifikasi bahwa ia menghadapi “hukuman yang lebih berat jika melakukan pelanggaran berulang” sebagai cara untuk “mencegah” perilaku tersebut.
“Masyarakat Amerika harus dapat mendengar pendapat para calon presiden dengan dasar yang sama,” presiden urusan global Meta, Nick Clegg, menulis dalam sebuah posting blog pada hari Jumat.
Baca juga: Elon Musk Dikabarkan Ikut Danai Kampanye Donald Trump, Donasi ke Joe Biden Kini Kalah Telak
Kampanye terpilihnya kembali Joe Biden mengutuk tindakan Meta.
“Memulihkan aksesnya seperti menyerahkan kunci mobil Anda kepada seseorang yang Anda kenal akan mengemudikan mobil Anda ke tengah kerumunan dan keluar dari tebing,” kata juru bicara kampanye Biden, Charles Lutvak, kepada The Hill.
Baca juga: Gedung Putih: Joe Biden Akan Terus Maju Lawan Donald Trump Dalam Pilpres AS 2024
“Tidak diragukan lagi, ini adalah serangan langsung terhadap keselamatan dan demokrasi kita,” sebut Lutvak yang mengecam keputusan tersebut.
Dia mengklaim bahwa keputusan tersebut akan memungkinkan Trump untuk menjangkau masyarakat Amerika dengan “informasi yang salah yang pada dasarnya tidak demokratis dan tidak bersifat Amerika.”