Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Hidupi BTS di Daerah Belum Ada Listrik, BAKTI Andalkan Tenaga Surya

Saat ini BAKTI tengah merampungkan sisa 373 pembangunan BTS 4G pada tahun ini dari target 7.300, di mana seluruh sisanya terletak di Papua.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Hidupi BTS di Daerah Belum Ada Listrik, BAKTI Andalkan Tenaga Surya
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Direktur Utama Bakti Kominfo Fadhila Mathar melakukan sesi foto usai melakukan sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024). TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G juga dilakukan di daerah yang belum mendapatkan pasokan listrik.

Namun, hal itu tak menjadi hambatan bagi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Direktur Utama BAKTI Fadhilah Mathar mengatakan, pihaknya menggunakan tenaga surya atau solar panel.

Hal itu disampaikannya saat wawancara dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Gedung Tribun Palmerah, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Baca juga: Cerita Dirut BAKTI Saat Kunjungi Wilayah 3T: Masyarakat Lebih Dulu Punya Gawai daripada Sinyal

"Alhamdulillah Kementerian Keuangan itu sudah mendukung kami melalui penyediaan solar panel. Jadi baterai disiapkan dari anggaran BAKTI dan semua," kata Indah, sapaan akrab Fadhilah.

"Jadi solusinya yang diberikan oleh BAKTI, tower, power, termasuk yang tadi saya sampaikan, solar system. Memang memang banyak wilayah-wilayah yang kami hadir itu belum ada solusi listrik di sana," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Indah turut menjelaskan bahwa dalam melakukan pemeliharaan (maintenance) BTS 4G, BAKTI menggandeng mitra.

Bahkan, bukan hanya pemeliharaan, pembangunan juga dilakukan oleh mitra BAKTI.

"Kami tidak membangun langsung. Kami punya mitra-mitra, rekan-rekan pembangunan yang membangun seluruh wilayah, termasuk OPEX-nya," ujar Indah.

Sama halnya jika ada hal yang berkaitan dengan seluler. Indah mengatakan itu menjadi tanggung jawab operator seluler yang menjadi mitra BAKTI.

BAKTI, kata Indah, lebih pada manajemen kinerjanya. Sementara itu hal lainnya dikerjakan oleh mitra.

Adapun saat ini BAKTI tengah merampungkan sisa 373 pembangunan BTS 4G pada tahun ini dari target 7.300. Seluruh sisanya ini terletak di Papua.

"Sisanya sekitar 373 itu kita upayakan tetap kita selesaikan, walaupun ada tantangan-tantangan keamanan karena keseluruhan yang belum selesai itu lokasinya ada di Papua," ucap Indah.

Ia mengungkap dua tantangan yang dihadapi dalam menyelesaikannya, yaitu faktor geografi dan keamanan.

"Terutama di Papua itu terkait dengan masalah keamanan. Jadi beberapa kasus memang ada ancaman terhadap keselamatan dari para pekerja kami, mitra kami ya," tutur Indah.

Meski keamanan jadi faktor utama, Indah mengatakan pembangunan tetap berjalan mudah karena BAKTI didampingi oleh TNI dan Polri.

Berkat kehadiran TNI dan Polri, ia mengatakan BAKTI merasa sangat terbantu, sehingga memudahkan pekerjaan pembangunan BTS.

"Pada kasus-kasus yang terkait dengan keamanan misalnya di Papua, ada pendampingan dari TNI dan Polri kepada kami. Itu sangat memudahkan kami untuk melakukan dan melanjutkan mobilitas dari penyelesaian pekerjaan BTS 4G itu," pungkas Indah.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas