Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Masih Didominasi Produk Impor, Industri Gim Lokal Hanya Kuasai 0,5 Persen di Pasar RI

Aris Sudewo mengungkapkan, hal tersebut tentunya menguntungkan pengembang atau developer asing.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Masih Didominasi Produk Impor, Industri Gim Lokal Hanya Kuasai 0,5 Persen di Pasar RI
Bambang Ismoyo/Tribunnews.com
Direktur Utama PT Nuon Digital Indonesia (Nuon) Aris Sudewo dalam acara bincang santai di Jakarta, Kamis (26/9/2024). 

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri gim di Tanah Air disebut belum menjadi raja di negeri sendiri. Pasalnya, masyarakat Indonesia masih banyak yang gemar memainkan gim yang berasal dari luar negeri.

Direktur Utama PT Nuon Digital Indonesia (Nuon) Aris Sudewo mengungkapkan, hal tersebut tentunya menguntungkan pengembang atau developer asing.

Sebagai informasi, Nuon merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Digital Content dan Entertainment dan merupakan anak usaha dari Telkom Indonesia.

Baca juga: Kembangkan Industri Gim Nasional, Sandiaga Jajaki Kerjasama dengan Polandia

"Selama ini yang memegang industri adalah orang luar, duitnya keluar lagi. Contohnya industri gim, gim itu 99 persen bahkan hampir 100 persen sebetulnya dari luar, kita hanya kecil banget," ungkap Aris di Jakarta, Kamis (26/9/2024).

Ia melanjutkan, di sektor gim, Nuon terus mendorong kemajuan industri gim lokal.

Berita Rekomendasi

Salah satu langkah strategisnya adalah bekerja sama dengan pengembang lokal seperti Digital Happiness dan Agate, menerbitkan gim yang kiranya dapat menaikkan minat masyarakat. Salah satunya gim horor DreadHaunt.

Selain itu, Nuon berkolaborasi dengan Tencent Games melalui Level Infinite, menjadi official digital partner untuk gim Honor of Kings (HoK) di Indonesia.

Aris melanjutkan, memajukan gim lokal sejalan dengan tujuan Pemerintah. Adapun Kementerian pengampunya adalah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Merves) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Adapaun hal ini tertuang dalam implementasi Perpres Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.

Baca juga: Kembangkan Industri Gim Nasional, Sandiaga Jajaki Kerjasama dengan Polandia

Diharapkan, penguasaan pasar gim lokal dalam negeri dapat semakin meningkat.

Saat ini, industri gim lokal hanya menguasai 0,5 persen pasar gim di Indonesia sementara selebihnya dikuasai asing sebesar 99,5 persen.

"Kita sebenarnya punya visi dan tujuan yang baik, yang mana ingin memajukan industri kreatif di Indonesia," papar Aris.

"Kita yakin, karena kita punya IT yang kuat, kita punya konten yang bagus. Dan yang diperlukan dari hasil karya adalah bagaimana cara distribusinya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas