Pegiat Literasi Digital Jelaskan soal Bahaya Tersembunyi dalam Pemanfaatan Internet
Aktivitas di internet akan meninggalkan rekam jejak digital, baik itu pasif maupun yang aktif
Penulis: Reza Deni
Editor: Erik S
"Potensi negatif dari jejak digital kita di internet, yaitu phising atau upaya untuk mendapatkan informasi data dengan teknik pengelabuan. Doxing, penyebarluasan informasi pribadi ke publik (pencemaran nama baik), serta sebagai pertimbangan dalam melamar pekerjaan,” kata Rouf Azizi.
Untuk merawat jejak digital, sambung Rouf, atur privasi akun media sosial, hanya mengunggah hal-hal positif di media sosial, pilah dan pilih informasi yang akan disebar, tidak menyebarkan informasi sensitif seperti nomor telepon, passport atau KTP, password, dan alamat rumah.
”Jangan lupa, gunakan password yang kuat dan sulit ditebak, jangan mudah share atau terpancing berita negatif dan ikut menyebarkan, selalu berpikir ulang sebelum memposting, bangun image yang baik, karena jejak digital adalah representasi diri anda di dunia digital,” tutup Moh. Rouf Azizi di hadapan siswa yang mengikuti acara diskusi dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Baca juga: Menkominfo: Pemerintah Amerika Berkomitmen Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia
Sejumlah sekolah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Muaro Jambi kali ini, antara lain: SMPN 1, SMPN 2, SMPN 6, SMPN 7, SMPN 8, SMPN 9, SMPN 10, SMPN 11, dan SMPN 12 Muaro Jambi. Lalu, SMAN 1, SMAN 2, SMAN 4, SMAN 6, SMAN 8, dan SMAN 10 Muaro Jambi.
Dari sudut pandang berbeda, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA AWS) E. Rizky Wulandari meminta pengguna digital berpartisipasi membangun lingkungan internet yang positif, kreatif, dan aman melalui etika digital.
”Agar positif, etika dan etiket di internet harus kita terapkan. Manfaat menjaga netiket di dunia maya, menjaga komunikasi tetap sehat di dunia maya. Mengurangi cyberbullying, menciptakan suasana yang aman bagi semua,” jelas E. Rizky Wulandri.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muaro Jambi Firdaus mengingatkan pentingnya budaya digital dalam pendidikan masa kini. Yaitu, meningkatkan keterampilan, memperkaya pembelajaran, menyiapkan masa depan, dan mendorong kreativitas.