AS Sebut Aplikasi AI Murah Asal China Deepseek Berbahaya, Mengancam Keamanan Nasional
Sekretaris Pers Gedung Putih tengah menyelidiki keamanan aplikasi AI China, Deepseek, usai kemunculannya berpotensi memicu ancaman nasional
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki keamanan aplikasi AI besutan China, Deepseek, setelah kemunculannya berpotensi memicu ancaman nasional.
Hal ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, pasca-popularitas DeepSeek memuncak di AS.
Bahkan, aplikasi tersebut menjadi yang paling banyak diunduh pengguna App Store, di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan China.
DeepSeek belakangan menyita perhatian publik karena kemampuannya berinteraksi dan menjawab pertanyaan dari pengguna dinilai lebih baik ketimbang ChatGPT.
Bahkan, beberapa ahli memberikan pujian terhadap performa DeepSeek, termasuk investor teknologi terkenal Marc Andreessen yang menyebutnya sebagai salah satu terobosan paling menakjubkan yang pernah ia lihat
Namun, keberadaan Deepseek ternyata membuat pemerintah Negeri Paman Sam meradang.
Pemerintah AS bahkan berusaha menjegal ketenaran DeepSeek dengan mempertimbangkan kecerdasan buatan ini sebagai ancaman nasional.
"Saya berbicara dengan [Dewan Keamanan Nasional] pagi ini, mereka sedang menyelidiki apa saja [implikasi keamanan nasional] yang mungkin terjadi," kata Leavitt, dikutip dari BBC International.
Peringatan ini dikeluarkan bukan tanpa alasan. Pakar keamanan data AS menilai Deepseek telah mengumpulkan sejumlah besar data pribadi dan menyimpannya di server di China.
Militer AS Dilarang Pakai Deepseek
Sebelum Deepseek ditetapkan sebagai ancaman nasional, Angkatan Laut AS sudah lebih dulu mengeluarkan larangan bagi prajuritnya agar tidak menggunakan aplikasi DeepSeek.
Larangan tersebut disampaikan Angkatan Laut AS melalui email yang dikirimkan kepada prajuritnya.
Baca juga: Deepseek Bawa Malapetaka, 500 Orang Terkaya di Dunia Kehilangan Hartanya Imbas AI Murah China
Prajurit dilarang memakai DeepSeek karena potensi masalah keamanan dan etika yang terkait asal dan penggunaan model kecerdasan buatan ini.
Peringatan serupa juga dilontarkan, David Sacks, pejabat Gedung Putih yang bertanggung jawab atas kebijakan AI dan kripto.
Dalam keterangan resminya ia menuduh DeepSeek menggunakan teknologi OpenAI melalui metode knowledge distillation, proses di mana satu model AI belajar dari model lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.