Apple Timbun 600 Ton Stok iPhone di Gudang AS untuk Antisipasi Tarif Impor Trump
Sejak pengumuman tarif impor oleh Donald Trump, muncul spekulasi akan adanya kenaikan harga iPhone di AS.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap 180 negara memicu ketakutan para pengusaha termasuk Apple Inc.
Apple diam-diam mendatangkan stok iPhone ke AS dari pabrik di luar negeri menggunakan penerbangan kargo demi mengantisipasi pemberlakuan tarif impor tersebut.
Kabar ini mencuat setelah seorang sumber yang dikutip Reuters melaporkan bahwa Apple telah menyewa penerbangan kargo untuk mengangkut 600 ton iPhone atau sebanyak 1,5 juta dari pabrik India ke gudang Amerika Serikat.
"Apple ingin mengalahkan tarif yang ditetapkan Trump," kata salah satu sumber yang mengetahui perencanaan tersebut.
Untuk mempercepat proses pengangkutan udara, produsen iPhone itu diisukan melobi otoritas bandara India agar memotong waktu bea cukai menjadi enam jam dari biasanya 30 jam di Bandara Internasional Chennai di India Selatan.
Adapun penyelundupan ini dilakukan Apple secara bertahap sejak awal Maret lalu, setidaknya ada enam jet kargo dengan kapasitas masing-masing 100 ton telah terbangkan, salah satunya minggu ini tepat saat tarif baru diberlakukan.
Tudingan ini semakin diperkuat dengan klaim media lokal yang menyebut bahwa Apple telah meningkatkan produksi di India dengan menambah 20 persen output dan memperluas operasi di pabrik Foxconn di Chennai, yang memproduksi 20 juta iPhone pada tahun sebelumnya.
Dengan cara ini Apple mengimpor iPhone dapat menekan kerugian buntut tarif impor Trump, lantaran India hanya dibebankan tarif impor sebesar 26 persen yang kemudian ditangguhkan selama 90 hari.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan pengiriman dari China, dimana pabrik Foxconn yang biasa digunakan Apple merakit sebagian besar iPhone kini dikenakan tarif sebesar 145 persen.
Baca juga: China Balas Hantam AS dengan Tarif Impor 125 Persen, Film Hollywood Dikurangi, Kedelai dari Brasil
Apple harus membayar biaya produksi jauh lebih mahal ketimbang biasanya.
Untuk menutupi biaya tambahan dari tarif, Apple kemungkinan besar harus menaikkan harga iPhone, iPad, dan produk lainnya di pasar AS. Ini berisiko menurunkan permintaan, terutama dari konsumen yang sensitif terhadap harga.
Sejak pengumuman tarif Trump, muncul spekulasi akan adanya kenaikan harga iPhone di AS. Salah satunya diungkapkan dari hasil perhitungan analis UBS, yakni harga iPhone produksi China akan naik 30 persen untuk ritel.
Baca juga: Presiden Prabowo Sudah Berkirim Surat Buat Menghadap Trump Bahas Tarif Impor
Misalnya iPhone 16 Pro Max kemungkinan naik hingga 350 dolar AS atau sekitar Rp 5,84 juta. Dengan kenaikan itu harga iPhone termahal setelah penerapan tarif Trump bisa dibanderol hingga Rp 26 juta.
Harga tersebut berbanding terbalik dengan harga sebelumnya, dimana iPhone 16 Pro Max yang dijual di AS hanya dibanderol 1199 dolar atau sekitar Rp 20 juta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.