Kisah Pramugari Hadapi Pelecehan Seksual dari Penumpang Iseng di Dalam Pesawat
Ini curhat dan kiat seorang pramugari dalam menghadapi pelecehan dari penumpang iseng di dalam kabin pesawat.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM- Jika dilihat dari luar profesi pramugari terkesan menyenangkan dan glamour. Bagaimana tidak? Anda bisa keliling dunia sembari bekerja sehingga tidak mengeluarkan banyak pengeluaran sebagaimana turis lainnya. Lalu, seragam pramugari yang cantik dan eksklusif menjadi daya tarik tersendiri bagi sejumlah wanita di dunia.
Namun, tahukah Anda bahwa profesi pramugari termasuk yang rentan mengalami pelecehan saat sedang bekerja. Sudah bukan rahasia lagi bahwa penumpang pesawat tak semuanya memiliki etika dan sopan santun terpuji, beberapa di antara mereka memiliki pikiran picik serta tak senonoh. Nah, biasanya pramugari lah yang “apes” mendapatkan perlakukan kurang layak ini.
Seperti kita ketahui bahwa banyak kasus pelecehan atau tindak kekerasan terhadap pramugari saat sedang berada di udara, berujung dengan proses hukum kala mendarat.
Mengenai hal ini, seorang pramugari asal Indonesia yang bekerja di Saudi Arabia Airlines, sekaligus founder forumpramugari.com mengisahkan bahwa sikap pramugari dalam menghadapi penumpang yang kurang sopan sering ditanyakan saat wawancara kerja menjadi pramugari.
"Teman saya pernah mengatakan, dia menjawab pertanyaan itu dengan jawaban, membiarkan pelecehanan terjadi sampai kali ketiga. Nah, Ketika tiga kali, maka dia baru akan memanggil in flight manager, kemudian jika masih dilecehkan juga dia bakal mengancam penumpang tersebut untuk memberitahu pada pilot, agar penumpang tersebut ditangkap setibanya di bandara," terang Marintan, dalam Seminar “How To Be a Cabin Crew” yang dihelat oleh Binus Learning Online bekerjasa sama dengan Forum Pramugari, Sabtu ((29/11/2014) di Jakarta.
Namun demikian, Marintan mengatakan bahwa ini adalah contoh jawaban yang sangat salah. Sebab, teman pramugarinya seolah tidak mempercayakan insiden tersebut pada atasan.
Menurut Marintan, seharusnya seorang pramugari awal memiliki sikap tegas, dengan cara mengucapkan satu kata seperti “permisi” secara lugas agar menarik perhatian penumpang lain ke arah orang yang melecehkan.
Membiarkan pelecehan terjadi sampai berkali-kali, justru membuat penumpang tersebut makin penasaran. Kemudian, Marintan megatakan, jika hal tersebut masih terjadi, serahkan kepada In Flight Manager yang sedang bertugas saat di pesawat. (Silvita Agmasari)