Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Laksa Tangerang Berkuah Merah Dengan Kacang Ijo dan Sedikit Gula Merah

Mie berbahan tepung beras yang berendam dalam kuah merah nan hangat ini memang oke punya. Ada kacang ijo dan sedikit gula merah.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Laksa Tangerang Berkuah Merah Dengan Kacang Ijo dan Sedikit Gula Merah
Kontan/ Surtan Siahaan
Laksa Tangerang 

TRIBUNNEWS.COM - Mie berbahan tepung beras yang berendam dalam kuah merah nan hangat ini memang oke punya. Mencari penjajanya juga enggak susah, karena di daerah asalnya, Tangerang, sudah ada kawasan kuliner khusus yang menjual laksa.

Namanya: Kawasan Kuliner Laksa Tangerang. Letaknya di Jalan Moh. Yamin, Kota Tangerang, persis di areal taman Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Wanita Tangerang, atau di samping gerai Kentucky Fried Chicken (KFC).

Ada delapan penjual laksa tangerang di kawasan kuliner ini, yang menghuni bangunan menyerupai saung sepanjang 40 meter. Kapasitasnya besar, bisa menampung 200 orang sekaligus. Sejumlah pohon besar menaungi saung sehingga udara menjadi lebih segar.

Di dalam saung, tiap penjual punya meja dan kursi sendiri. Mereka masing-masing juga memiliki gentong pikulan dan papan nama kayu sebagai penanda. Dan, kawasan kuliner ini buka dari jam tujuh pagi sampai duabelas malam.

Nah, penjual yang menjadi favorit pengunjung adalah Laksa Tangerang Bang Kumis Bewok. Atin, sang penjual, hanya buka hingga pukul sepuluh malam. Sebelumnya, ia berdagang di pinggir jalan depan Lapas. Setelah Pemerintah Tangerang membangun Kawasan Kuliner Laksa Tangerang empat tahun lalu, dia pun pindah.

Begitu Anda memesan, tangan Atin pun lincah menarik mi laksa dari dalam bakul bambu. Habis itu, gentong tanah liat berisi kuah laksa pun dibuka. Kuahnya selalu panas lantaran api kompor gas di bawah gentong terus menyala.

Setelah kuah laksa menggenangi piring, pria yang sudah  15 tahun jualan laksa tangerang ini pun mengeruk endapan kacang ijo dan menumpuknya di atas mi. Sebagai pamungkas, sejumput rajangan daun kucai ditabur di atas laksa.

Berita Rekomendasi

Anda bisa memilih teman makan laksa tangerang: ayam panggang atau telur. Istimewanya, sebelum disajikan, ayam panggang dicemplungkan sejenak ke dalam kuah. Alhasil, aromanya kian wangi dan menambah citarasa kuah.

Tampilan laksa tangerang racikan Atin tidak beda dengan laksa tangerang lainnya. Mi tepung beras putih, kuah kemerahan, dan tumpukan kacang ijo dan kentang yang cukup  banyak. Agar rasa lebih tajam, Anda bisa tambahkan sedikit sambal ke dalam laksa.

Tapi, terkadang lidah memang punya penilaiannya sendiri. Sesendok kuah laksa tangerang buatan Atin mampu bicara banyak. Begitu lidah bersua kuah laksa, rasa manis yang pendek terasa. Begitu juga gurih santan yang memang ditambahkan sebagai bumbu.

Sejatinya, kuah laksanya cukup halus dan ringan. Cuma, kehadiran kacang ijo dan kentang yang cukup banyak membuat kuah lebih terasa kental dan berat. Begitu diseruput, tekstur kacang ijo dan kentang yang terasa kasar menjadi  kenikmatan tersendiri. Apalagi, setelah ikut lumer bersatu dengan kuah dan tertelan dalam tenggorokan. Rasanya mantap. Kuah yang beraroma segar daun kucai pun makin ciamik karena tekstur mi tepung beras putih yang kenyal, tak seperti mi gandum yang lebih lembek.

Tidak pakai susu

Icip-icip pun kian seru dengan kehadiran ayam kampung panggang. Warnanya merah, terpapar kuah laksa. Begitu digigit, serat ayam terasa semakin empuk akibat digodok dalam kuah panas.

Bumbu ayam panggang makin terasa ramai lantaran menyerap kuah laksa. Rasa ayam panggangnya tidak hilang terlindas bumbu laksa. Rasanya gurih dan tidak menggunakan kecap, sebab rasa kuah laksa memang sudah manis.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas