Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taman Nasional Gunung Merapi Kembangkan Wisata Ekosistem

Taman Nasional Gunung Merapi tahun ini akan mengembangkan wisata ekosistem alam yang mempunyai nilai edukasi bagi masyarakat umum.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Taman Nasional Gunung Merapi Kembangkan Wisata Ekosistem
Kompas Images/Fikria Hidayat
Pendakian sisi utara Gunung Merapi (2.896 mdpl) terlihat dari pos Pasar Bubrah di jalur Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (8/6/2014). Merapi adalah salah satu gunung berapi teraktif di dunia. Status gunung saat ini normal setelah sempat dinaikkan karena terjadi beberapa erupsi kecil. Pendakian ke gunung ini masih berbahaya penuh material lepas. 

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Taman Nasional Gunung Merapi tahun ini akan mengembangkan wisata ekosistem alam yang mempunyai nilai edukasi bagi masyarakat umum.

"Wisata alam ini sengaja kami hadirkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ekosistem alam, dan wisatawan yang berkunjung di kawasan lereng Gunung Merapi ini tidak hanya sekadar melepaskan penat saja, namun ada suatu pengetahuan yang didapatkannya" kata Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan TNGM Asep Nia Kurnia di Sleman, Minggu.

Menurut dia, pengembangan wisata edukasi tersebut, di antaranya dengan pemberian suatu plang nama, di setiap jenis pohon yang ada di sekitar kawasan Tlogo Putri, Kaliurang.

"Selain itu juga, meningkatkan pembinaan bina cinta alam yang berisikan masyarakat lokal setempat," katanya.

Ia mengatakan, pengembangan wisata alam yang bermuatan edukasi ini juga tak mungkin dilakukan sendiri sehingga harus ada kemitraan dengan pihak lain.

"Kami juga akan menggandeng masyarakat lereng Merapi. Ada baiknya, mereka juga dilibatkan dan menjadi pemandu wisata atau 'tour guide'. Dengan begitu, mereka yang saat ini hanya mengandalkan wisata 'Volcano Lava Tour', bisa lebih meningkatkan perekonomiannya. Karena ada banyak pilihan dalam mendulang rejeki. Selama ini kan sebatas Jeep Tour. Kami berikan keterampilan pelayanan," katanya.

Asep mengatakan, apalagi selama ini juga pemandu wisatawan yang berkunjung di kawasan lereng Merapi lebih banyak dari Kota Yogyakarta.

BERITA REKOMENDASI

"Pemandu wisata, membawa pengunjung sampai melakukan pendakian Merapi kan paling banyak dari Yogyakarta. Nantinya, yang akan mengurusi atau berhak menjadi guide ya harus melibatkan warga setempat," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas