TRIBUNNEWS.COM - Resto di sebuah sudut perempatan Jalan Panjang, Jakarta Barat menawarkan kuliner durian yang dapat dinikmati sepanjang tahun oleh para pencinta durian.

Durian memenuhi segala penjuru di toko mulai dari etalase kaca jendela, rak penjualan, dan bahkan di pintu masuk pun terdapat replika durian. Resto tersebut bernama Rumah Durian Harum

"Durian kami di sini semua segar. Anda boleh coba sampai menemukan rasa yang terbaik," kata Alan (31), Kepala Resto Rumah Durian Harum, Kamis (5/3/2015).

Dengan mengutamakan kepuasan pelanggan yang datang, ia mengatakan bahwa durian yang disediakan di sini disimpan di ruangan pendingin. Hal itu dilakukan untuk mencegah daging durian basi dan terhindar dari serangan ulat.

"Kami juga selalu menambah stok durian sepanjang tahun. Kemudian kami simpan. Anda juga dapat menukar jika tidak bagus," tambahnya.

Resto durian ini ramai dikunjungi walaupun hampir larut malam. Berada di sebuah perempatan jalan yang dilalui oleh pengendara, Alan menuturkan bahwa pengunjung datang biasanya ketika para pekerja pulang dari kantor. Pada akhir pekan, pengunjung datang mulai resto buka pada jam 11.00 WIB.

Pengunjung dapat menemukan jenis durian lokal maupun impor seperti durian Palembang, Medan, Montong dan Cane dari Thailand, dan Musakik dari Malaysia.

Selain kuliner buah durian yang langsung dibelah di lokasi, Rumah Durian Harum menawarkan pilihan olahan durian seperti pancake, es krim, dan jus. Semua pilihan menu tersebut dapat ditemukan langsung di resto ini.

"Selain di Jalan Panjang, kami juga buka di Kalimalang, Joglo, Cimone, Cikokol, Serpong, dan pusatnya di Ciledug. Semua varian menu sama seperti di sini," katanya.

Pria asal Banyumas ini mengatakan bahwa menu unggulan yang sering dipesan oleh para pengunjung resto durian ini yaitu es durian keren, es campur spesial, dan pancake durian. Pengunjung juga dapat menemukan daging durian dalam bentuk beku agar dapat awet dibawa ke luar kota.

“Harga durian di sini dihitungnya per kilo. Durian Palembang Rp 37.500 per kilogram. Medan Rp 42.500 per kilogram. Montong Rp 64.500 per kilogram. Sementara yang beku dijual Rp 95.000 per kilogram," katanya. (Wahyu Adityo)