Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bayi Monyet Jepang Ini Menyulut Kontroversi karena Dinamai Sama dengan Bayinya Pangeran William

Pengelola Kebun binatang alam Takasakiyama di kota Oita, Jepang, menuai kritik karena menamai bayi monyetnya dengan nama persis bayi Pangeran Charles.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Bayi Monyet Jepang Ini Menyulut Kontroversi karena Dinamai Sama dengan Bayinya Pangeran William
TRIBUNNEWS.COM/ RICHARD SUSILO
Kera Takasakiyama, salah satunya baru lahir kera betina, 6 Mei lalu diberi nama Charlotte. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Meski mengundang kontroversi, pengelola Kebun binatang alam Takasakiyama di kota Oita, Jumat 8 Mei 2015 jam 14:30 memutuskan tidak mengganti nama kera betina yang baru lahir dan tetap akan bernama Charlotte seperti nama bayi kedua Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris yang baru saja lahir.

"Kami berkeputusan tidak akan mengubah nama kera Charlotte tersebut karena tidak ada komentar resmi apa pun dari kerajaan Inggris mengenai nama kera ini," papar Yoshida Shigeki, Ketua Dewan Komisi dan Direktur kebijakan pertanian dan perdagangan kota Oita yang membawahi kebun binatang tersebut kepada pers siang jam 14:30 waktu Jepang hari ini (8/5/2015).

Walikota Oita pun juga mengomentari, "Bukankah cantik nama Charlotte? Saya rasa bisa dipakai dengan baik dan semoga tambah disayangi masyarakat Jepang lebih luas lagi, mudah-mudahan tumbuh sehat nantinya," paparnya sambil tersenyum kepada pers.

Sementara masyarakat Jepang sendiri jauh lebih banyak yang menentang penggunaan nama kera itu dengan nama Charlotte karena dianggap kurang ajar menyamai dengan puteri Inggris yang baru lahir itu.

Sedikitnya 500 email dan telepon langsung kepada pihak kebun binatang menyatakan keberatan terhadap penggunaan nama Charlotte tersebut pada hari diumumkannya nama kera itu dua hari lalu.

Setelah dikumpulkan semua komentar masyarakat, dari tanggal 6 Mei sampai dengan hari ini, ada 970 yang menentang dan mengritik nama tersebut dan yang mendukung hanya 600 suara. Namun keputusan Dewan Komisi tersebut tetap dengan menggunakan nama Charlotte.

Berita Rekomendasi

Lee Edmond, 68, yang mengunjungi kebun binatang tersebut berasal dari Belgia mengomentari, "Charlotte adalah nama yang indah. Penamaan itu tidak ada masalah apa-apa, bukan?".

Salah satu yang menentang nama itu Kimoto, karyawan kebun binatang itu sendiri, "Mengapa pimpinan beri nama Charlotte saya sendir tidak mengerti, rasanya tidak cocok, ada rasa kurang ajar mungkin terhadap kerajaan Inggris, saya minta maaf ya," paparnya kepada pers menentang nama Charlotte tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas