Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hanya 10 KM dari Manado, Ada Air Terjun Secantik Ini, Jalan Menuju ke Lokasi Lancar, Tarif Sukarela

Hanya 10 KM dari Kota Manado, ada air terjun dengan pesona kecantikan semolek ini. Jalan menuju lokasi lancar, tarif masuknya sukarela lagi!

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Hanya 10 KM dari Manado, Ada Air Terjun Secantik Ini, Jalan Menuju ke Lokasi Lancar, Tarif Sukarela
TRIBUN MANADO/ FINNEKE WOLAJAN
Air terjun Desa Kali, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa 

Laporan Wartawan Tribun Manado, Finneke Wolajan

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sulawesi Utara juga punya wisata alam yang lengkap dengan air terjunnya yang elok.

Air terjun Desa Kali, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa bisa menjadi destinasi wisata pilihan jika berkunjung ke tanah Toar Lumimuut ini.

Air terjun ini terletak di dalam hutan, dengan suasana sepi dan begitu asri. Air yang jatuh terbagi dua, ukuran kecil dan besar. Cipratan airnya pun bisa membuat pengunjung basah kuyup.

Selain dua bagian jatuhan air yang berasal dari pegunungan Kinilow ini, yang menjadi daya tarik lainnya yakni jembatan yang dibangun.

Jembatan ini menghubungkan dua sisi yang terbelah oleh aliran sungai air terjun tersebut.

Berita Rekomendasi

Jembatan dibangun klasik yang memanjang di sebelah kanan untuk lebih dekat dengan jatuhan air. Berada di jembatan ini, pengunjung dipastikan basah karena cipratan airnya yang deras.

Untuk bisa lebih menikmati wisata air terjun ini, pengunjung disarankan membawa pakaian ganti.

Karena untuk lebih dekat dan menyatu dengan air terjun ini, badan serasa berada di tengah hujan deras.

Di jembatan itu dibangun pembatas. Tapi jika ingin turun ke air, bisa juga, dipastikan aman.

Hati-hati, Rawan Terpeleset!

Hanya saja pengunjung harus berhati-hati karena licinnya lumut yang menempel di batu.

Tak hanya batu yang berlumut, tangga dan pembatas yang dibangun juga dikelilingi lumut.

Pemandangan tersebut memberi tampilan klasik dan semakin mempertajam kesan asrinya.

Kalau hanya bermain air bisa, tapi untuk berenang disarankan tidak. Tak ada ruang cukup untuk berenang, ketinggian air di sekitar jatuhan pun tak dangkal.

Dari pemukiman warga, jarak satu kilometer harus ditempuh untuk sampai ke lokasi.

Ada ratusan anak tangga yang harus diarungi dengan medan naik turun. Pengunjung harus berhati-hati, karena beberapa spot tangga licin.

Dalam perjalanan, suasana hutan begitu terasa.

Kicauan burung-burung akan menemani perjalanan anda hingga ke lokasi. Pun dengan sejuknya hawa setempat. Dengan suasana serupa, rasa lelah akan tertepis.

Selama perjalanan, pengunjung akan menemui dua shelter, yang masing-masing bercabang. Persimpangan shelter pertama akan menuju lokasi kolam pemandian dan juga tempat penginapan yang dikelola warga.


Wisatawan tengah bermain di air terjun  (Tribun Manado/ Finneke Wolajan)

Nanti pada persimpangan shelter kedua, baru pengunjung belok kanan turun ke bawah. Sebelum masuk lokasi, bertanya dulu pada warga setempat peta ke lokasi.

Jangan sampai sudah terlanjut turun dari shelter pertama, dan terpaksa harus kembali. Karena jaraknya lumayan bikin kaki gemetaran. Tangganya cukup curam.

Jika ingin istirahat, bisa berlabuh dulu di shelter-shelter tersebut. Selain shelter, ada juga sebuah pondok yang memang dirancang khusus untuk tempat istirahat.

Mendekati lokasi air terjun, suara seperti hujan deras akan samar-samar terdengar, hingga pada akhirnya perjalanan satu kilometer dengan medan naik turun akan menghasilkan pemandangan alam menakjubkan.

Sebelum jalan, pengunjung disarankan menyediakan persediaan makanan, atau setidaknya minuman. Karena perjalanan ke lokasi akan sangat menguras tenaga.

Tarif Sukarela

Tak ada tarif khusus untuk ke lokasi ini. Sesampai di Desa Kali, masyarakat pasti akan membantu anda memberi informasi. Hingga tiba pada sebuah gapura yang bertuliskan Objek Wisata Air Terjun Kali Tapahan Telu.

Untuk yang membawa kendaraan, sebuah rumah dekat gapura menjadi tempat memarkir kendaraan.

Sesampainya di situ, warga akan langsung mengarahkan untuk parkir di rumah halaman rumah tersebut.

Untuk bayarannya, sang pemilik tak memberi tarif khusus.

Sang pemilik, Henny Kaligis, saat ditemui Kamis (21/05/2015) mengatakan terserah mau beri uang atau tidak. Ia menyebut pihaknya hanya membantu menjaga kendaraan.

Lokasi ini berjarak 10 kilometer dari pusat Kota Manado. Akses untuk ke sini mudah, jalanannya pun lancar dilewati kendaraan roda empat maupun dua. Untuk yang naik angkutan kota (angkot) juga mudah.

Pengunjung ke terminal Karombasan, dan naik angkot jurusan Karombasan - Kali. Angkot ini akan langsung membawa pengunjung ke lokasi gapura. Tarifnya hanya Rp 5 ribu. Jurusan angkot ini pun lancar dan beroperasi sampai malam.

Karena sudah ke air terjun Kali, tak ada salahnya mampir ke kawasan wisata lainnya, yakni makan Tuanku Imam Bonjol. Makam ini tepat di pinggir jalan, di Desa Lota, desa tetangga Kali. Selain makam, tempat ibadah Tuanku Imam Bonjol bisa sekalian dikunjungi. Tak jauh dari makamnya.

Menurut catatan sejarah, Tuanku Imam Bonjol adalah pahlawan nasional dari Sumatera Barat yang ditakuti Belanda. Ia kemudian dibuang ke Minahasa hingga akhir hayatnya pada tahun 1864.

Selamat menikmati pesona alam air terjun Desa Kali, dan jangan lupa sempatkan diri ziarah ke makam pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol. Yang berkunjung ke destinasi wisata ini, dipastikan akan mendapat pengalaman tak terlupakan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas