Museum Santet Surabaya, Koleksinya Tali Pocong, Jailangkung, Susuk, Celana Antiperkosaan
Museum Santet di Surabaya, atau juga disebut Museum Kesehatan dr. Adyatama, punya sederet koleksi menyeramkan, bikin bergidik! Apa saja?
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Surya, Wiwit Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Anda yang merasa bernyali boleh saja menantang keberanian dengan mengunjungi Museum Santet di Surabaya. Tapi bagi yang ciut nyali, jangan coba-coba. Bisa bergidik melihat koleksi seram di museum ini.
Begitu mengintip deretan koleksi di Museum Santet, Surabaya, Anda akan disuguhi pemandangan tali pocong, jailangkung hingga paku bengkok dan ijuk dari dalam tubuh manusia. Serem kan?
Ya, memang museum yang selama ini kita kenal adalah tempat menyimpan benda-benda bersejarah.
Namun Museum Kesehatan dr. Adyatama, di Jalan Indrapura 17, Surabaya ini juga menyimpan barang-barang perawatan kesehatan tempo, zaman nenek moyang kita dulu, serta benda-benda terkait supranatural.
Suasana di dalam Museum Kesehatan dr. Adyatama, atau sering juga disebut Museum Santet, di Jalan Indrapura 17, Surabaya. (Surya/ Wiwit Purwanto)
Karena ada benda-benda supranatural yang tersimpan di dalam museum itulah, makanya museum ini sering dijuluki museum santet.
Gedung museum ini sebenarnya adalah Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) dan Kebijakan Kesehatan, Departemen Kesehatan.
Di dalam komplek gedung Puslitbang itulah ada juga dua gedung yang dipergunakan sebagai bangunan untuk museum.
Gedung pertama sebagai museum alat-alat kesehatan modern.
Dan gedung kedua adalah peralatan dan sarana pengobatan dan kedokteran tradisional termasuk di dalamnya adalah santet.
Museum ini selesai dibangun pada tahun 2004 diresmikan oleh Dr. Ahmad Sujudi Menteri Kesehatan saat itu.
Awalnya museum ini dirintis oleh Dr.dr. Harijadi Soeparto DOR M.Sc , yang kemudian mengambil penamaan museum dari dr. Adhyatma yang pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada tahun 1988 hingga 1993.
Dulunya Rumah Sakit Kelamin
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.