Curug Nangga di Banyumas, Jawa Tengah, Destinasi Wisata Baru untuk Berfoto Selfie di Air Terjun
Para pengunjung yang telah menyaksikan keindahannya, mengunggah foto-foto di media sosial sehingga banyak warga yang penasaran ingin menyaksikan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribun Jateng, Abdul Arif
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Rasanya, tak bosan berlama-lama main air di Curug Nangga. Melihat air yang mengalir melalui tujuh undakan rupanya dapat sejenak memanjakan mata.
Air terjun dari ketinggian curug yang pertama dimanfaatkan para pengunjung, baik dewasa maupun anak-anak, untuk mandi.
Selanjutnya, mengalir ke curug-curug di bawahnya yang membentuk undakan dengan ketinggian berbeda. Semakin ke bawah, semakin pendek undakannya.
Suara air yang terjun dari ketinggian curug menciptakan gemuruh khas lantaran air terjun di tujuh undakan bersamaan.
Para pengunjung bisa memilih tempat bermain sesuai selera.
Pengunjung menikmati suasana di lokasi air terjun Curug Nangga, Banyumas. (Tribun Jateng/Abdul Arif)
Anak-anak, tampak asyik mandi di curug yang berada di bagian bawah. Sementara, para remaja, asyik naik turun undakan sambil berfoto.
Curug Nangga merupakan destinasi wisata baru di Kabupaten Banyumas yang terletak di RW 5 Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas.
Tujuh undakan
Setiap undakan di Curug Nangga punya nama. Curug paling atas disebut Curug Nangga.
Ketinggiannya mencapai 25 meter. Air terjunnya cukup deras tetapi lubuknya agak dangkal dan lapang. Banyak pengunjung yang memilih bermain di sini.
Curug selanjutnya bernama Curug Cikidang dan memiliki ketinggian sama dengan yang pertama.
Curug ketiga yaitu Kedung Gomblang. Curug ini memiliki ketinggian 9 meter. Dari keterangan warga, kedalaman lubuknya mencapai belasan meter.
Selanjutnya, Curug Pewinihan yang memiliki ketinggian 4 meter.
Sementara, curug kelima, enam dan tujuh, belum memiliki nama. Masing-masing memiliki ketinggian antara 1,5-2 meteran.
Saat ini, masih dalam proses penggarapan kelompok sadar wisata desa setempat dan Pemkab Banyumas.
Menurut Ketua RW 5 Petahunan, Siyo Sujono (48), Curug Nangga booming karena pembahasan di media sosial.
Para pengunjung yang telah menyaksikan keindahannya, mengunggah foto-foto di media sosial sehingga banyak warga yang penasaran ingin menyaksikan.
Pengunjung selfie di lokasi air terjun Curug Nangga, Banyumas. (Tribun Jateng/Abdul Arif)
Meski belum diresmikan, curug ini sudah ramai dikunjugi warga. Tak sedikit yang berasal dari luar daerah. Maret 2015 lalu, pemeritah desa belum memungut retribusi.
Legenda Curug Nangka
Menurut Siyo, nama Curug Nangga berarti air terjun yang memiliki undakan mirip tangga.
Dari cerita turun temurun warga setempat, di kawasan curug inilah cikal bakal pemukiman setempat ada.
Konon, ada seorang bernama Kaki Prayanangga yang pertama menginjakkan kaki dan hidup di sekitar Curug Nangga.
"Itu leluhur kami yang pertama. Dia bertapa di Curug Nangga. Saat bertapa dan belum sampai titik akhir, dia kejatuhan batu mengenai kepalanya," kata dia.
Sebelum meninggal, Kaki Prayanangga sempat menitip pesan kepada orang terdekat agar memberi nama Curug Nangga.
"Sungai ini disebut Kali Arus karena darah leluhur mengalir di sini," ujar Siyo.
Menuju lokasi
Untuk menuju Curug Nangga, hanya bisa dilalui lewat jalur darat.
Lokasi Curug Nangka di Kecamatan Pekuncen, Banyumas, cukup jauh dari pusat kota, sekitar 37 km dari alun-alun Purwokerto.
Jika menggunakan kendaraan pribadi, dari alun-alun, ambil Jalan Ajibarang-Secang (Jalan Raya Cilongok) lalu ke Jalan Ajibarang-Brebes hingga ke Kecamatan Pekuncen.
Saat memasuki Desa Petahunan, ada dua jalur akses menuju lokasi yang bisa dilewati, yaitu melalui RW 5 dan RW 3.
Akses melalui RW 5 lebih mudah. Pengunjung bisa mengambil rute dari Balai Desa Petahunan ke kanan hingga sampai RW 5.
Jalur ini sedang digarap warga untuk dikeraskan. Pengunjung bisa langsung parkir kendaraan dekat curug.
Sementara, rute yang melewati Semikir di RW 3 mengharuskan pengunjung berjalan kaki sekitar 1 Km. Sebab, parkir kendaraan berada cukup jauh dari lokasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.