Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gua Kreo Jateng, Tempat Sunan Kalijaga Mencari Kayu Jati untuk Membangun Masjid Agung Demak

Menurut kepercayaan warga sekitar, Gua Kreo merupakan petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati, bahan untuk membangun Masjid Agung Demak.

Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Gua Kreo Jateng, Tempat Sunan Kalijaga Mencari Kayu Jati untuk Membangun Masjid Agung Demak
Tribun Jateng/Rival Almanaf
Pengunjung mengabadikan gambar di depan mulut Gua Kreo, di Dukuh Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Semarang. 

Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Puluhan kera berekor panjang segera menyambut pengunjung, bahkan sejak membayar tiket masuk di obyek wisata Waduk Jatibarang dan Gua Kreo di Kelurahan Kandri, Gunungpati, Kota Semarang.

Memang, kera-kera itu cukup jinak, tapi tetap harus berhati-hati. Jangan melakukan gerakan yang mengagetkan dan membuat mereka panik jika tidak ingin diserang.

Gua Kreo terletak di tengah-tengah Waduk Jatibarang. Hamparan hijau pepohonan langsung menyambut kita ketika mengunjungi objek wisata ini.

Itu pula yang membuat kaki seolah tak lelah meski harus berjalan kaki sekitar 500 meter menuruni anak tangga agar bisa sampai di Gua Kreo.

Menurut kepercayaan warga sekitar, Gua Kreo merupakan petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati, bahan untuk membangun Masjid Agung Demak.

Berita Rekomendasi

Di tempat ini, Sunan Kalijaga bertemu sekawanan kera yang disuruh menjaga kayu-kayu jati tersebut.

Itu sebabnya, gua tersebut disebut Kreo dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah, merujuk pada kawanan kera yang menjaga gua hingga sekarang.

jembatan waduk jatibarang
Jembatan penghubung di Waduk Jatibarang menuju Gua Kreo di Dukuh Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Semarang. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

Tapi, jangan berpikir gua yang dihuni kera-kera tersebut cukup besar. Bahkan, mungkin Anda akan kecewa lantaran menemukan lubang gua yang hanya bisa dimasuki jika kita membungkukkan badan.

Namun, keindahan alam sekitar yang ditawarkan cukup memesona.

Untuk mencapai gua tersebut, kita harus menuruni anak tangga dan melintasi jembatan. Arsitektur jalan penghubung yang unik itu seringkali menjadi latar selfie para pengunjung.

Di tengah jembatan juga tersedia bangku-bangku dari beton untuk melepas lelah sambil memandang hamparan air waduk.

Anda bisa sesekali bermain bersama kera yang lalu lalang dan terkadang mendekati pengunjung, kalau-kalau mendapat makanan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas