Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menengok Kamar dan Sepeda Bung Hatta di Bukittinggi

Rumah Kelahiran Bung Hatta di Jalan Soekarno Hatta No 37 Bukittinggi.

Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Menengok Kamar dan Sepeda Bung Hatta di Bukittinggi
Sriwijaya Post/Theresia Juita
Kamar Bung Hatta di Jalan Soekarno-Hatta, Bukittinggi, Sumatera Barat. 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post/Theresia Juita

TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Touring ke Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) memang mengasyikkan. Banyak tempat wisata yang bisa didatangi. Dari Kebun Binatang, Ngarai Sianok, Panorama, Goa Jepang hingga beberapa tempat cagar budaya dan museum.

Salah satu yang cukup fenomenal adalah Rumah Kelahiran Bung Hatta di Jalan Soekarno Hatta No 37 Bukittinggi.

Rumah yang terletak di tepi jalan itu masih terawat dengan bersih dan rapi.

Sebenarnya rumah asli tempat Bung Hatta dilahirkan yang menduduki lahan 1.000 m2 ini sudah runtuh di tahun 1960-an.

Namun, atas gagasan Ketua Yayasan Pendidikan Bung Hatta, maka rumah tersebut dibangun ulang dan diresmikan pada tanggal 12 Agustus 1995.

Berita Rekomendasi

Wartawan Sriwijaya Post, Senin (11/5/2015) sore, berkesempatan menyinggahi rumah tersebut.

sepeda bung hatta
Sepeda Bung Hatta. (Sriwijaya Post/Theresia Juita)

Museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00. Dari museum ini pengunjung dapat mengenal dan mengenang masa kecil Sang Proklamator.

Bangunan dua lantai yang terbuat dari kayu dan anyaman bilah-bilah bambu itu merupakan tempat salah seorang Proklamator Republik Indonesia, yakni Mohammad Hatta (Bung Hatta) lahir dan dibesarkan hingga usia 11 tahun.

Bung Hatta dilahirkan di Bukittinggi, 12 Agustus 1902 dari pasangan Haji Mohammad Djamil dan Siti Saleha.

Haji Mohammad Djamil merupakan keturunan ulama tarekat di Batuhampar, Payakumbuh.

Rumah Bung Hatta
Rumah orangtua Bungg Hatta di Bukittinggi, Sumatera Barat. (Sriwijaya Post/Theresia Juita)

Pada usia delapan bulan, Bung Hatta yang ketika lahir diberi nama Mohammad Athar itu telah kehilangan sang ayah yang meninggal dunia.

Setelah usia 11 tahun Bung Hatta meneruskan pendidikan di Meer Uitgebred Lager Onderwijs (MULO) Kota Padang.

Memasuki bangunan yang merupakan rumah nenek Bung Hatta, di sebelah kiri ada ruang baca.

Di ruang tamu yang dilengkapi dengan meja bulat dan kursi itu juga terpajang foto Ibunda Bung Hatta, Saleha dan kedua paman Bung Hatta, Mamak Idris dan Mamak Saleh.

Di rumah ini juga banyak terpajang foto-foto hitam putih yang merupakan dokumentasi keluarga lainnya, selain sebuah lukisan Bung Hatta.


Rumah Bung Hatta
Ruang berkumpul keluarga Bung Hatta. (Sriwijaya Post/Theresia Juita)

Pengunjung pun bisa melihat dengan jelas silsilah keluarga Bung Hatta dari pihak ibu dan ayahnya.

Tampak pula foto Syekh Djamil Djambek, guru mengaji Bung Hatta semasa kecil.

Di lantai satu bangunan utama, pada bagian kiri kanan ada dua kamar besar yang dilengkapi ranjang.

Salah satunya adalah kamar Mamak Idris. Selain mesin jahit tua kepunyaan sang nenek, perabotan-perabotan lain seperti meja, kursi, ranjang, lemari masih merupakan perabot asli yang terbuat dari kayu surian.

Rumah Bung Hatta
Foto-foto keluarga Bung Hatta. (Sriwijaya Post/Theresia Juita)

Di bagian belakang bangunan ini, terdapat kamar Bung Hatta semasa bujang.

Di dalamnya selain dilengkapi ranjang, juga nampak sepeda milik Bung Hatta.

Selain itu ada pula satu bangunan yang merupakan lumbung padi keluarga ini.

Sedangkan di sebelah kanan ada ruang makan yang terdapat juga tangga menuju ke lantai dua bangunan utama. Di lantai dua ini terdapat dua kamar dan ruang keluarga.

Di salah satu kamar di lantai dua inilah Bung Hatta yang merupakan anak kedua pasangan Mohammad Djamil dan Siti Saleha lahir.

Rumah Bung Hatta
Kamar tempat Bung Hatta dilahirkan. (Sriwijaya Post/Theresia Juita)

Kakaknya bernama Rafiah. Bung Hatta adalah satu-satunya anak laki-laki dari enam bersaudara.

Sedangkan, kamar satu lagi adalah kamar milik Pak Gaek atau kakek Bung Hatta.

Sementara di ruang dapur di dekat kamar bujang, ada tungku dan perabot masak.

Ada ceret peninggalan sang nenek yang dipajang di meja. Perabot makan lainnya adalah piring aluminium yang berwarna hijau dan gelas serta cangkir.

Rumah Bung Hatta
Ruang tamu keluarga besar Bung Hatta. (Sriwijaya Post/Theresia Juita)
Rumah Bung Hatta
Dapur rumah orangtua Bung Hatta di Bukittinggi, Sumatera Barat. (Sriwijaya Post/Theresia Juita)
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas