Makanan Khas Indonesia, Musik, dan Rumah Hantu Ada di PRJ Senayan
Pekan Raya Jakarta (PRJ) tahun ini akan digelar di kawasan Parkir Timur kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews/Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang hari ulang tahun Kota Jakarta, setiap tahunnya diadakan Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair yang bertempat di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Namun, lokasi Jakarta Fair yang relatif jauh bagi warga DKI yang tinggal di bagian selatan Jakarta, dan adanya biaya masuk lokasi PRJ, dinilai mengurangi kesan pesta rakyat.
Untuk mengembalikan citra sebagai pasar rakyat Joko Widodo, saat masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta, yang menyelenggarakan Pesta Rakyat Jakarta di Monas, tahun ini diadakan di kawasan Parkir Timur kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Terlepas dari polemik penyelenggaraan acara ini, PRJ Senayan agaknya sayang untuk dilewatkan oleh warga DKI.
Berbeda dengan PRJ Kemayoran yang harus mengeluarkan sejumlah uang sebagai tiket masuk, di PRJ Senayan pengunjung dapat keluar masuk dengan bebas tanpa membeli tiket.
Pasar rakyat yang dipenuhi oleh pelaku usaha kecil dan menengah binaan Pemerintah Kota Jakarta ini, dapat kita jadikan ajang untuk mendukung pelaku usaha UKM.
Barang-barang yang dijual di sini sangat beragam, mulai dari makanan, pakaian, promosi kredit kendaraan, hingga batu akik juga terlihat dijajakan oleh penjual.
Kuliner yang tersedia di PRJ Senayan tidak hanya makanan khas Betawi seperti Kerak Telor, tapi juga makanan lain dari Indonesia seperti Ayam Taliwang, bahkan makanan jajanan seperti sosis panggang yang sedang populer di Jakarta.
Sosis bakar PRJ. (Tribunnews/Valdy Arief)
Komedi putar, wahana kapal-kapalan, dan rumah hantu juga ada di PRJ Senayan yang tetap mencirikan pasar rakyat di acara jelang peringatan hari jadi Ibu kota ini.
Ada juga beberapa panggung musik yang menampilkan musisi dari ibu kota untuk memeriahkan pasar rakyat tersebut.
Ketika mengunjungi PRJ Senayan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, pertama adalah parkir kendaraan.
Setelah memasuki kawasan GBK pengunjung harus membayar biaya parkir resmi sebesar Rp 4.000, namun banyak oknum-oknum yang mengatur parkir liar yang kembali menarik pungutan dari pengunjung dengan jumlah yang cukup besar.
Namun jika kita jeli, masih banyak lokasi parkir di dalam GBK yang tidak diatur oleh oknum parkir liar.
Batu Akik di PRJ. (Tribunnews/Valdy Arief)
Harga makanan juga harus diperhatikan, banyak pedagang yang melambungkan harga makanan, oleh karena itu ada baiknya menanyakan harga sebelum mencicipi kuliner di sini.
Acara yang buka dari siang hingga tengah malam ini akan diselenggarakan hingga tanggal 5 Juni 2015.