Pulau Pandang di Selat Malaka, Digemari Pencinta Snorkeling dan Mancing Mania
Pulau Pandang di Selat Malaka, dengan pantainya yang jernih bersih dan terumbu karang indah memikat pecinta snorkeling dan mancing mania.
Editor: Agung Budi Santoso
Rombongan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara, Friska, menuturkan sedang melakukan wisata ke Pulau Pandang dalam rangka praktik Mata Kuliah Sumber Daya Alam.
"Ada 34 orang yang ikut. Selain untuk praktik kuliah, kegiatan ini juga semakin mempererat kekeluargaan satu kelas. Karena, dalam kebersamaan selama 3 hari dua malam di sini, kami semakin peduli dan mengenal satu sama lain," jelasnya.
Selain traveler, pecinta pemancing juga akan menyukai tempat ini karena kawasan ini memiliki aneka ragam ikan yang juga digemari nelayan.
Jika ingin berwisata sambil menghabiskan waktu untuk memancing, alat pancing tentu menjadi salah satu alat yang tidak boleh ditinggalkan.
Jangan Lupa Singgah Melihat Panorama dari Mercusuar.
Bagi traveller yang tidak takut ketinggian, rasanya tidak boleh melewatkan kegiatan melihat panorama pulau dari ketinggian.
Traveller boleh menaiki mercusuar setinggi lima tingkat, dan menikmati dokumentasi diri bersama pemandangan pulau dari atas.
Agung, menuturkan untuk menaiki ke atas mercusuar tidak bisa ramai-ramai, minimal enam orang.
![](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/batu-belah-pulau-pandang_20150603_130607.jpg)
Batu belah di Pulau Pandang yang menyita perhatian wisatawan yang berkunjung ke pulau elok ini. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Pasalnya tangga yang digunakan untuk menuju ke atas sangat kecil dan sempit.
"Sesampainya di sana, bagi anda yang menyukai tantangan ketinggian akan merasakan sensasi melihat panorama dari tempat tertinggi di kawasan tersebut" katanya.
Anda akan melihat panorama bentuk Pulau Pandang secara utuh. Keindahan pulau secara menyeluruh dan kekayaan alam Sumatera Utara yang tidak terbantahkan.
Ada Batu Belah di Bukit Pulau Pandang
Pulau Pandang memang memiliki ciri khas batu besar yang berhamburan di pinggir pulau. Tapi siapa menyangka, batu terbesar malah berada di atas bukit dari pulau tersebut.
Uniknya lagi, posisi batu tersebut tepat berada di pinggir dan terbelah seperti dipahat rapi. Kencangnya angin dan hujan yang mengakibatkan tanah licin dan pohon tumbang tidak menggoyahkan posisi batu tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.