Berlibur ke Taman Batu Putih Tangkoko, Bitung, Ada Yaki dan Tarsius, Hewan Langka Sulawesi Utara
Destinasi favorit di Sulawesi Utara ini merupakan "rumah" bagi sekumpulan yaki dan tarsius.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Manado, Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, BITUNG - Taman Wisata Alam (TWA) Batu Putih Tangkoko di Kelurahan Batu Putih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara, menawarkan sesuatu yang unik kepada pengunjungnya.
Destinasi favorit di Sulawesi Utara ini merupakan "rumah" bagi sekumpulan yaki dan tarsius.
Tarsius adalah monyet terkecil di dunia yang telah langka.
Kepalanya bisa berputar 180 derajat.
Ukurannya kecil sekali, hanya sekitar 10cm dan selalu berada di pohon beringin.
Pengunjung Taman Batu Putih Tangkoko di Bitung, Sulawesi Utara. (Tribun Manado/Finneke)
Sedangkan tarsius sendiri adalah binatang malam yang hanya terdapat di Indonesia dan Filipina.
Tarsius ini telah menjadi ikon Sulawesi Utara, dimana gambar Tarsius sering dijadikan souvenir dalam berbagai bentuk.
Sementara Yaki adalah monyet hitam endemik Sulawesi (Macaca nigra) yang keberadaannya berpusat di Sulawesi Utara.
Keberadaan Yaki ini sendiri telah langka dan nyaris punah.
Menyentil keberadaan Yaki, berbagai organisasi pecinta hewan sedang giat-giatnya menentang tingkah sejumlah warga Sulut yang membunuh Yaki untuk dimakan.
Selain Yaki dan Tarsius, aneka flora dan fauna lainnya seperti babi hutan dan burung-burung yang telah langka bisa ditemui di TWA ini.
Namun Yaki dan Tarsiuslah yang menjadi ikon lokasi ini.