Di Museum Malaysia Banyak Alat Musik Pemberian Raja Raja Indonesia
Hari kedua, Fifin Maidarina dan Nadia mengawali sarapan pagi di sebelah My Hotel, Kuala Lumpur (KL) Sentral, Malaysia.
Editor: Mohamad Yoenus
“Entah apa hubungannya dengan yang ada di Inggris. Yang pasti bentuknya menyerupai, bisa dibilang edisi mininya yang di Inggris. Itu menjadi kejutan karena belum banyak wisatawan yang tahu dan blusukan ke tempat semacam ini,” kata Fifin.
Perjalanan belum berhenti, dan dilanjutkan ke Perdana Botanical Garden.
Di sana terdapat beberapa kompleks taman, seperti taman burung, yang sangat ramai dikunjungi penduduk lokal maupun wisatawan.
Melihat penuhnya pengunjung, lebih baik melipir mencari yang lain.
Pilihannya Taman Orchid, berupa taman bunga dan gratis.
Nadia di taman Orchid Malaysia. (Dokumentasi Fifin)
Dari peta wisata, ada sebuah danau di kompleks itu.
Karena penasaran, rute itu dituruti meski ternyata jaraknya cukup jauh.
Benar, di sana terdapat kompleks taman dan danau, yaitu Lake Garden yang dimanfaatkan penduduk lokal untuk bersantai, bermain bola, bahkan foto prewed.
“Ikutan narsis dong, meski bukan edisi prewed, hehehe,” katanya.
Dari peta, jika berjalan terus bisa langsung tembus ke KL Sentral lagi.
Jadi, ternyata semuanya itu berada dalam satu lokasi, mulai dari museum dan semua taman.
Hari itu sepertinya sudah berjalan lebih dari 10.000 langkah sehari.
Setibanya di KL Sentral, pilihan paling masuk akal adalah istirahat di mal Nu Sentral, sambil makan dan ngopi serta memanfaatkan wifi gratis untuk pamer foto dan bertegur sapa dengan teman.
Berikutnya adalah Batu Caves.