Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ternyata Jagung Khas NTT Juga Diincar Para Wisatawan

Jagung khas lokal Nusa Tenggara Timur (NTT), ternyata menjadi incaran para pelancong saat berkunjung ke Kota Kupang.

Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Ternyata Jagung Khas NTT Juga Diincar Para Wisatawan
Pos Kupang/Muhlis Al Alawi
Jagung khas NTT yang dijajakan di Jalan Timor Raya tujuan Kupang-SoE kilometer 29. 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Muhlis Al Alawi

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Jagung khas lokal Nusa Tenggara Timur (NTT), ternyata menjadi incaran para pelancong saat berkunjung ke Kota Kupang dan sekitarnya.

Saat berada di Kota Kupang, anda akan banyak menjumpai penjual jagung bakar di Jalan El Tari Kupang hingga di Pantai Lasiana Kupang.

Namun bila diperhatikan, belum dijumpai pedagang jagung bakar yang juga menjual jagung rebus khas NTT.

Untuk mendapatkan manisnya jagung rebus khas Kupang, NTT, anda bisa sedikit melancong ke Desa Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang tepatnya di Jalan Timor Raya tujuan Kupang-SoE kilometer 29.

Tak jauh dari penjual kue cucur Oesao, anda akan menjumpai belasan anak-anak asli Timor menjajakan jagung rebus yang ditaruh dalam ember plastik.

Jagung manis
Jagung Manis NTT. (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi) 
Berita Rekomendasi

Harganya sangat murah dan terjangkau bagi pelancong kelas backpacker.

Jagung rebus manis ukuran sedang, delapan buah dihargai Rp 10.000.

Sementara jagung pulut ukuran sedang, dengan harga yang sama anda mendapatkan tujuh buah. Murah bukan?

Untuk membedakan jagung rebus manis dan pulut sangatlah gampang.

Dari sisi warna, dua jagung rebus ini jelas berbeda.

Jagung manis berwarna kuning orange.

Sementara jagung rebus pulut berwarna putih pucat.

Jagung Pulut
Jagung Pulut NTT. (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)

Soal rasa tentunya juga tidak sama.

Bila anda pencinta rasa manis, maka jagung rebus manis pilihannya.

Namun bila anda kurang menyukai rasa manis, maka jagung rebus pulut menjadi pilihan alternatif lainnya.

Keunggulan jagung Oesao dibandingkan dengan jagung lainnya dilihat dari keaslian rasa dan bulirannya yang lembut.

Jagung rebus Oesao, rasa manisnya alami.

Pedagang jagung rebus Oesao tidak menambahkan pemanis buatan yang banyak ditemukan pada penjual jagung rebus lainnya.

Selain itu, lantaran laris manis diburu pembeli, saat anda membeli di lokasi, kondisi jagung rebusnya masih hangat bahkan panas.

Dengan demikian, perjalanan anda selama 45 menit dari Kota Kupang akan terbayar dengan hangatnya jagung rebus yang siap disantap di tempat.

Kenikmatan memakan jagung rebus akan terasa makin enak lantaran di depan penjual jagung terhampar bentangan sawah yang luas.

Nilai plus lainnya, jagung rebus Oesao tidak pernah kehabisan stok.

Sepanjang tahun Anda akan menemui jagung rebus Oesao yang dijajakan di Jalan Timor Raya Kupang-SoE, kilometer 29.

“Stok jagung manis dan jagung pulut disini selalu ada sepanjang tahun. Pasalnya petani di Oesao selalu menanam dan memanen setiap saat. Jadi kami tidak kehabisan stok jagung untuk dijual,” ujar Linda Faot, salah satu penjual jagung rebus kepada Pos Kupang, Rabu (10/6/2015) siang.

Tak hanya menjual jagung rebus, pedagang juga menjual jagung yang masih mentah.

Satu kumpul jagung mentah ukuran sedang berisi delapan buah dihargai Rp 10.000.

Jagung Manis
Jagung Manis mentah. (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi) 

Jika anda ingin membawa jagung manis dan pulut sebagai oleh-oleh, maka jagung mentah menjadi pilihannya.

Jika anda berminat menikmati jagung rebus khas Kupang, datanglah ke lokasi penjualan jagung rebus di Oesao dengan menumpang bus umum jurusan Kupang-SoE.

Kepada kondektur atau sopir, anda harus berpesan turun ke penjual jagung rebus yang berada dipinggir jalan.

Biasanya sopir akan memarkirkan busnya tepat didepan dan penjual jagung rebus akan berebut mendekat ke bus menawarkan dagangannya.

Ongkos transportasi dari Kota Kupang sampai ke lokasi sekitar Rp 10.000 setiap penumpang.

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas