Tapai Gambut, Kudapan Khas Banjar, Rasanya Manis, Diburu Turis untuk Oleh-oleh
Di Kalimantan Selatan, tapai ini banyak diproduksi di daerah Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.
Editor: Malvyandie Haryadi
![Tapai Gambut, Kudapan Khas Banjar, Rasanya Manis, Diburu Turis untuk Oleh-oleh](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tapai-gambut_20150612_141630.jpg)
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Tapai Gambut, kudapan tradisional Banjar yang satu ini sudah sangat akrab di lidah warga setempat.
Bahan utamanya adalah beras ketan.
Tampilannya agak mirip dengan tapai peuyeum dari Jawa Barat, namun bedanya tapai yang ini lebih manis dan lembek, potongannya pun kecil-kecil.
![tapai gambut tapai gambut](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tapai-gambut_20150612_142450.jpg)
Tapai gambut ini kerap diburu wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh. (Banjarmasin Post/yayu)
Di Kalimantan Selatan, tapai ini banyak diproduksi di daerah Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.
Tak heran jika kemudian tapai ini sering dinamai juga tapai gambut.
Rasanya manis sekali dan berair.
Seorang penjualnya di Pasar Ahad, Jalan A Yani Km 7, Hj Ruhiyah, menjual tapai ini dalam bungkusan plastik bening.
Ada yang bungkus kecil ada juga yang besar.
"Yang kecil Rp 2.000 dan yang besar Rp 5.000," katanya.
Selain tapai Gambut ada lagi Tapai Martapura. Rupanya sama saja, namun ukurannya saja yang lebih besar dan lebih padat alias tak terlalu lembek.
"Harganya sama saja. Manisnya pun sama," tambahnya.
Bahan dasarnya adalah beras ketan yang sudah matang.
Kemudian beras ketan itu dicampur dengan serbuk daun katuk sebagai pewarna.