Berburu Oleh-Oleh Kue Khas Aceh? Datang ke Lhoknga
Sekitar 20-an toko oleh-oleh yang khusus menjual aneka kue kering yang berjejer di sepanjang lokasi yang terletak di Jalan Banda Aceh-Lhoknga.
Editor: Mohamad Yoenus
Namun dalam ukuran yang lebih kecil, sehingga porsinya cocok dimakan untuk sendiri.
Oleh-oleh kue khas Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Komposisi bolu ikan hanya menggunakan telur, gula, dan tepung yang dimasak dengan cara dipanggang.
Sehingga menghasilkan citarasa gurih dengan tekstur yang agak keras dibanding bolu kebanyakan.
Sementara bakpia Sabang hadir dalam berbagai varian isi yaitu pandan, kacang hijau, kacang merah, dan kopi.
Bagi penyuka penganan renyah pengisi mulut anda bisa menjatuhkan pilihan pada bada reuteuk, seupet, keukarah, dan rempeyek.
Umurnya bisa bertahan hingga 2 bulan. Kesemuanya dimasak dengan cara digoreng atau dipanggang sehingga teksturnya crispy.
Cocok dijadikan cemilan atau teman dalam perjalanan.
“Kesemuanya merupakan produksi lokal buatan ibu-ibu dari Lhoknga sini. Tempat ini ramai dikunjungi ketika musim mudik tiba,” ujar Nonong, seorang pemilik toko oleh-oleh kue kering.
Harganya terbilang bersahabat di kantong. Berkisar antara Rp 7.000-Rp 150.000.
Sebut saja untuk menikmati sebungkus bolu ikan kita hanya perlu membayar Rp 8.000-Rp 10.000, tergantung ukurannya.
Sedangkan satu kotak bakpia Sabang berisi 10 buah dihargai Rp 17.000.
Dodol hadir dalam kemasan gulung dan kotak dan dilepas masing-masing seharga Rp 7.000-Rp 10.000 per gulung dan Rp 60.000-Rp 150.000 per kotak.
Bagaimana sudah siap menenteng oleh-oleh kue kering khas Aceh?