Gunung Agung, Tak Ada Air, Jalurnya Terjal, Ini Tips Menaklukkannya
Keindahan tersebut tidak bisa diraih dengan hanya mengedipkan mata, atau membalikkan tangan. Dibutuhkan perjuangan, untuk mencapai puncak tertinggi.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Bali terkenal dengan berbagai wisata alam yang menarik.
Bagi yang suka tantangan, wisata mendaki gunung bisa menjadi pilihan ketika berlibur ke Bali.
Puncak Gunung Agung. (Tribun Bali/Gunawan)
Gunung Agung satu diantaranya, merupakan gunung tertinggi di Bali, tidak pernah dilewatkan oleh para pendaki ketika memutuskan datang ke Bali.
Gunung ini juga sangat disucikan oleh umat Hindu di Bali, memiliki keindahan luar biasa.
Saat berada di puncaknya dan melihat matahari terbit, keindahan alam semesta akan langsung bisa dinikmati.
Pedesaan, hutan, bahkan gunung-gunung tinggi lainnya yang berada di pulau seberang.
Dari puncak Gunung Agung, akan nampak gagahnya Gunung Rinjani yang berada di Lombok. Di arah berlawanan, Mahameru juga masih bisa dilihat, meski kadang samar-samar tertutup kabut.
Namun keindahan tersebut tidak bisa diraih dengan hanya mengedipkan mata, atau membalikkan tangan.
Dibutuhkan perjuangan, langkah demi langkah dengan semangat untuk mencapai titik tertinggi. Dan tentunya, kemauan harus bisa menaklukkan diri.
Pendakian menuju puncak Gunung Agung hingga sampai saat ini diketahui ada tiga jalur.
Rasa lelah hilang seketika setelah melihat indahnya ciptaan Tuhan dari puncak Gunung Agung. (Tribun Bali/Gunawan)
Jalur pertama yakni jalur selatan melalui Pura Pasar Agung, Selat, Karangasem.
Jalur kedua melalui sisi Barat Daya, yakni jalur Pura Besakih, Desa Janggu,Karangasem. Dan jalur ketiga adalah jalur dari sisi tenggara, yakni melalui Budakeling, Karangasem.
Jalur yang akan diceritakan di sini adalah jalur melalui Pura Pasar Agung.