Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Fajeri Ramadoni

TRIBUNNEWS.COM.COM, TERNATE - Keindahan Danau Tolire di Ternate, Maluku Utara memang tiada duanya.

Danau yang terletak sekitar 10 km dari pusat kota Ternate ini, selain bentuknya unik juga memiliki cerita legenda yang menarik.

Legenda tersebutlah yang membuat Danau Tolire banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun asing.

Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, menurut cerita masyarakat setempat, dulunya adalah sebuah perkampungan yang masyarakatnya hidup sejahtera.

Pada suatu hari ada suatu pesta di kampung tersebut, dan terjadilah hubungan terlarang ayah dan anak tersebut.

Kemudian kampung itu dikutuk menjadi danau oleh penguasa alam semesta, karena salah seorang ayah di kampung itu menghamili anak gadisnya sendiri.

Saat ayah dan anak gadis yang dihamilinya itu akan melarikan diri ke luar kampung, tiba-tiba tanah tempat mereka berdiri anjlok dan berubah menjadi danau.

Danau Tolire Besar dipercaya sebagai tempat si ayah. Sedangkan Danau Tolire Kecil diyakini sebagai tempat si gadis.

Sejumlah wisatawan menikmati keindahan Danau Tolire di Ternate, Maluku Utara. (Sriwijaya Post/Fajeri Ramadoni)

Danau Tolire sendiri terletak di bawah kaki Gunung Gamalama, gunung api tertingi di Maluku Utara.

Danau Tolire sendiri juga terbagi dua yakni ada dua yang sering disebut masyarakat setempat Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil.

Jarak antara keduanya hanya sekitar 200 meter.

Tidak seperti danau biasanya, danau ini mempunyai air yang hijau dan jernih. Serta bentuknya yang memiliki keunikan tersendiri seperti loyang raksasa.

Wisatawan bisa merasakan keindahan danau ini dari pinggir atas hingga ke permukaan air danau dengan kedalaman sekitar 50 meter dan luas sekitar 5 hektare.

Sedangkan untuk kedalaman sendiri belum ada yang mengetahui, karena menurut cerita masyarakat danau ini tembus sampai ke laut.

Keunikan lain dari danau ini adalah kalau melempar sesuatu ke danau, bagaimana pun kuatnya lemparan dengan menggunakan batu atau benda lain, tidak akan pernah menyentuh air danau atau jaraknya sangat dekat.

Padahal saat melempar dari pinggir atas danau, air danau terlihat berada di bawah kaki si pelempar.

Wisatawan bisa mencobanya sendiri dengen melemparkan batu setelah membeli batu yang banyak dijual di pinggir danau seharga Rp 5.000 untuk satu kantong plastik batu.

Sejauh ini tidak seorang pun mampu melemparkan batu-batu itu hingga menyentuh permukaan air danau.

Disamping keistimewaan tersebut, menurut warga sekitar, banyak harta karun tersimpan di dasar Danau Tolire Besar.

Harta karun ini milik masyarakat Kesultanan Ternate saat Portugis menjajah Ternate abad ke-15.

Masyarakat Ternate saat itu banyak membuang hartanya yang berharga ke dalam danau agar tak dirampas tentara Portugis.

Apabila wisatawan mau mengunjungi danau tersebut, hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dari pusat kota Ternate, dengan menggunakan mobil carteran Rp 250.000 per hari, atau menyewa ojek sepeda motor dengan tarif Rp 10.000 per jam.

Bisa juga dengan pemandu wisata dengan tarif Rp.500 ribu beserta kendaraan.