Aman Mudik di Terminal Bungurasih Sidoarjo Karena Bus-bus dengan Ban Vulkanisir Dilarang Jalan
Terminal Bus Purabaya alias Terminal Bungurasih di Sidoarjo mencegah kecelakaan dengan memantau penggunaan ban bekas alias vulkanisir yang rawan.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Surya, Wiwit Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Traveling ke Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan angkutan umum transportasi darat lewat Terminal Purabaya Surabaya (atau lebih dikenal dengan nama Terminal Bungurasih) yang berada di Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo ini tak bisa dilepaskan peranannya.
Seluruh kendaraan angkutan umum seperti bus jarak jauh antarprovinsi, bus kota, dan MPU akan masuk ke dalam terminal terbesar se-Indonesia ini.
Karena itu bagi wisatawan atau backpacker tak perlu khawatir bila bepergian atau akan bepergian melalui Termibal Purabaya ini, karena angkutan dari dan menuju ke berbagai daerah sudah siap melayani penumpang.
Terminal Purabaya sendiri adalah pengembangan dari Terminal Joyoboyo yang kapasitasnya saat itu sudah tidak memadai.
Karena Terminal Joyoboyo ini berada di pusat kota maka tidak mungkin untuk dilakukan pengembangan .
Pada Tahun 1982 pembangunan terminal Type A Purabaya mulai direncanakan.
Selanjutnya pembangunan mulai dilaksanakan pada 1989 dan diresmikan pengoperasiannya tahun 1991.
Dengan luas ± 12 Ha. Dan dipilihnya lokasi di perbatasan kota Surabaya – Sidoarjo memungkinkan lokasi terminal ini bisa diakses dengan strategis dari berbagai kota di Jawa Timur.
Terminal Purabaya berada di pintu masuk ke kota Surabaya serta berada pada jalur keluar kota Surabaya arah Timur Selatan dan Barat.
Papan jadwal dan tarif angkutan bus di Terminal Purabaya, Sidoarjo (Surya/ Wiwit Purwanto)
Meski lokasi Terminal Purabaya berada di Kabupaten Sidoarjo namun pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Hal tersebut berdasarkan perjanjian kerjasama (MOU) antara Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan Pemerintah Kota Surabaya.
Sebagai Terminal type A, menjadikan terminal ini terbesar untuk transportasi antarkota dan antar propinsi.
Karena letaknya yang berada di Desa bungurasih maka terminal ini juga dikenal dengan nama Terminal Bungurasih.
“Tapi untuk pengelolaanya di kelola oleh Pemerintah Kota Surabaya,” jelas May Ronald, ka UPT Terminal Purabaya.
Untuk mencapai terminal ini cukup mudah, hanya 20 menit dari Bandara Internasional Juanda dan dekat dengan jalan tol Surabaya-Gempol.
Kondisi terminal Purabaya yang saat ini sebagian sudah dalam kondisi renovasi memungkinkan penumpang untuk dapat senyaman mungkin berada di dalam terminal.
Misalnya di ruang tunggu, beberapa fasilitas untuk menambah kenyamanan penumpang yang disediakan pihak terminal.
Seperti tempat ibu menyusui, perpustakaan dan tempat shalat yang nyaman.
Untuk informasi penumpang terkait tarif perjalanan dalam terminal ini selalu diinfokan dengan detail kepada setiap penumpang, seperti daftar untuk bus antarkota untuk kelas ekonomi dan eksekutif.
Untuk kebutuhan mudik dan arus balik lebaran, petugas Terminal Purabaya bukan hanya menyiapkan fasilitas di dalam terminal tapi juga memperhatikan terhadap keselamatan dan kenyamanan transportasinya.
Suasana Terminal Purabaya (Bungurasih) di Sidoarjo, Jawa Timur (Surya/ Wiwit Purwanto)
“Keselamatan dan keamanan transportasi juga menjadi prioritas menjelang mudik saat ini,” kata May Ronald.
Misalnya pihaknya tidak akan memberikan toleransi pada bus dengan ban vulkanisir terutama untuk roda depan.
Petugas mengawasi ketat setiap bus yang masuk terminal ini.
“Petugas sudah kami sebar mulai dari titik kedatangan khusus memperhatikan ban vulkanisir bus. Tak bisa ditoleransi karena ini menyangkut keselamatan penumpang,” jelasnya.
Menjelang arus mudik lebaran tahun ini, pihaknya berupaya agar semua kendaraan laik jalan.
Jika ketahuan, bus dan kendaraan umum yang masuk terminal ini akan dikeluarkan setelah ditindak petugas.
Penumpang akan diminta turun dan beralih ke bus lainnya.