Kue Amparan Tatak Banjar, Rasanya Gurih Dikukus dengan Air Mendidih
Di luar bulan puasa, kue ini sering disantap di rumah-rumah, dijual di warung-warung hingga dijadikan hidangan spesial bagi para tamu.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Banjarmasin Post/Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Pernah mendengar nama kue amparan tatak?
Itu adalah satu di antara banyak kue tradisional Banjar yang populer di kalangan warga Kalimantan Selatan.
Kue ini kerap dijadikan alternatif menu berbuka puasa.
Di luar bulan puasa, kue ini sering disantap di rumah-rumah, dijual di warung-warung hingga dijadikan hidangan spesial bagi para tamu.
Tampilannya yang berwarna putih, berbahan gula, garam dan santan menimbulkan rasa tersendiri.
Dipadu dengan potongan pisang yang menjadi campurannya.
Kue Amparan Tatak Banjar, Kalimantan Selatan. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Kue ini terbagi atas dua bagian.
Di atasnya adalah lapisan santan yang lembek dan gurih, sementara di bawahnya lapisan berisi tepung beras, pisang dan teksturnya lebih keras dibandingkan lapisan atas.
Rasanya gurih dan manis berpadu jadi satu di lidah.
Di balik kelezatan rasanya, ternyata ada cara khusus agar rasanya sedap.
Memasaknya dicampuri air yang baru mendidih.
Seorang pembuat dan penjualnya, Hj Mursidah, biasa membuatnya dengan campuran tepung beras, santan, pisang talas, gula pasir dan garam.
Semuanya diadon hingga lembut dengan air dingin.